Argentina akan berhadapan dengan Ekuador di perempat final Copa America, yang akan berlangsung di Estadio Olimpico Pedro Ludovico. La Albiceleste bersama sang bintang Lionel Messi tentu berharap untuk dapat melalui laga kontra Ekuador ini dapat berjalan mulus menembus semifinal, lalu ke babak final dan meraih gelar yang sudah 28 tahun tak pernah diraih oleh Argentina. berharap untuk mencapai empat besar turnamen.
Lionel Messi memiliki motivasi yang lebih dari sebelumnya untuk memastikan dia memenangkan penghargaan besar bersama Argentina sebagai pemain.
Skuad asuhan Lionel Scaloni belum terkalahkan di turnamen sejauh ini. Mereka juga tim yang paling sedikit kebobolan sama dengan sang rival Brasil. Ini menjadi modal besar bagi La Albiceleste untuk melalui turnamen ini dan memenangkan trofi yang telah mereka idamkan dalam waktu yang cukup lama.
Di sisi lain, Ekuador yang lolos dari babak grup dengan tiga hasil imbang dan tanpa kemenangan. Namun, satu yang menjadi catatan dan perlu diwaspadai oleh Scaloni adalah hasil imbang 1-1 dalam pertandingan grup terakhir mereka melawan Brasil, hasil imbang ini akan memberi mereka kepercayaan diri untuk berhadapan dengan Argentina.
Secara statistik Argentina telah memenangkan empat dari lima pertandingan terakhir mereka melawan Ekuador di semua kompetisi.
Sementara itu Ekuador tidak pernah menang dalam enam pertandingan kompetitif terakhir mereka.
Walau demikian dalam laga perempatfinal ini tentu tidak seperti saat Ekuador menghadapi Brazil yang banyak menyimpan pemain intinya dalam laga tersebut,Â
Argentina tentu akan tampil dengan skuad terbaiknya termasuk sang kapten Lionel Messi.
Ekuador harus menampilkan pertahanan terbaik mereka untuk menghentikan serangan-serangan Messi dkk. Tekanan akan benar-benar dirasakan oleh  La Tricolor julukan timnas Ekuador, namun jika mereka mampu meredam itu semua tentu akan membuat La Albiceleste frustasi dan itu bisa saja menghilangkan konsentrasi mereka yang bisa membuat malapetaka di kubu Argentina.
Pertandingan ini bisa saja berjalan seru, namun bisa juga berjalan tidak imbang ini tergantung strategi dari para pelatih. Berikut ulasan singkat kondisi dan strategi yang mungkin diterapkan kedua tim.
Argentina
Argentina mengawali dua pertandingan pertama turnamen copa America ini dengan pola 4-3-3, Â dan mendapatkan hasil imbang melawan Chile dan menang kontra Uruguay. Namun, saat berhadapan dengan Paraguay, Lionel Scaloni mengubah strategi dengan tampil dalam formasi 4-2-3-1 dengan menempatkan Sergio Aguerro sebagai ujung tombak. Hasilnya tim tampak tenang dan tidak seimbang saat bermain dengan formasi tersebut, terlebih dengan Aguerro yang terlihat "malas" dan sangat minim kontribusi. Sebaiknya Scaloni tidak usah mengutak-atik formasi yang sudah pakem dan dipahami oleh pemainnya mempertahankan set-up dalam formasi 4-3-3 akan lebih nyaman bagi mereka, dan untuk lebih optimalnya personel saja yang bisa berubah.
Untuk lini belakang Argentina selama melakoni turnamen ini cukup solid siapapun personel yang akan mengisi lineup awal dan cadangan akan sama baiknya, dalam hal pertahanan Scaloni tidak ada masalah, ia mempunyai pilihan yang semuanya siap tampil. Di lini belakang ini, Scaloni bisa memilih Nahuel Molina dan Nicolas Tagliafico di lineup atau bisa Gonzalo Montiel dan Marcos Acuna untuk menemani Nicolas Otamendi dan Cristian Romero atau bisa juga Lisandro Martinez.
Di lapangan tengah Scaloni perlu mengembalikan Rodrigo De Paul ke lineup menggantikan Exequiel Palacios. Guido Rodriguez di poros lini tengah tetap harus dipertahankan. Angel Di Maria juga bisa kembali mengisi lineup awal, yang jika kurang maksimal bisa digantikan dengan Angel Correa di sisi kanan serangan. Alejandro Gomez bisa dipertahankan posisinya setelah serangkaian permainan impresifnya.
Lionel Messi bisa bermain di posisi manapun yang diminta pelatih, dengan kreativitas La Pulga yang seperti tiada habis-habisnya, dia bisa memberikan kontribusi signifikan dalam alur serangan La Albiceleste. Scaloni harus berani membuat keputusan untuk memasang Lautaro Martinez ketimbang Sergio Aguero yang meskipun lebih berpengalaman namun sepertinya kurang greget berpasangan dengan Messi.
Kemungkinan Lineup (4-3-3): E.Martinez; Molina, Otamendi, Romero, Tagliafico; Rodriguez, De Paul, A.Gomez; Di Maria, Messi, Lautaro Martinez
Ekuador
Gustavo Alfaro tentu perlu berpikir keras apa yang harus dilakukan sebelum menyelesaikan susunan pemainnya melawan Argentina. Cedera Moises Caicedo pada pertandingan terakhir menjadi masalah besar bagi pelatih Ekuador, yang tertatih-tatih di penyisihan grup.
Angel Mena yang menggantikan Caicedo di pertandingan terakhir saat berhadapan dengan Brazil dan mencetak gol penyeimbang akan dipertahankan tempatnya dan kemungkinan akan bermitra dengan Jhegson Mendez di lini tengah. Alfaro harus memilih strategi bermain kolektif dan kompak, mirip dengan permainan saat bertemu Brasil, formasi 4-4-2 bisa menjadi jawabannya.
Alan Franco yang bermain di  Clube Atltico Mineiro, dan Diego Palacios pemain Los Angeles FC kemungkinan akan menjadi pilihan pelatih untuk mengisi posisi di kedua sisi gelandang tengah. Di lini pertahanan, pemain yang merumput di liga Belgia bersama Genk, Angelo Preciado akan mengisi posisi bek kanan berpasangan dengan Pervis Estupinan pemain Villareal FC yang akan menjadi dua bek sayap, mendukung duo bek tengah Robert Arboleda dan Piero Hincapie.
Di lini serang Ekuador, pilihan pelatih untuk mengisi lineup mungkin jatuh pada penyerang klub Fenerbahce Enner Valencia berduet dengan pemain klub Santos Laguna Eduar Preciado, mereka akan memimpin lini depan Ekuador.
Kemungkinan Lineup (4-4-2): Galendez; A.Preciado, Arboleda, Hincapie, Estupinan; Franco, Mendez, A. Mena, Palacios; Valencia, Preciado.
Prediksi pertandingan Argentina 2-0 Ekuador. Ekuador menunjukkan performa terbaik mereka di pertandingan terakhir saat melawan Brasil, namun hanya mampu menorehkan hasil imbang.
Ekuador yang menampilkan karakter dari pertahanan yang cukup rapat dan kompak. Namun, menghadapi penyerang-penyerang Argentina, mereka harus berjuang ekstra keras tak boleh lengah membuka ruang, utamanya bagi Lionel Messi yang siap merobek jala gawang ataupun memberi assist manis kepada rekannya. Harapan terbesar Ekuador hanyalah pada dewa keberuntungan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H