Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Naomi Osaka dan Depresi yang Dialaminya

12 Juni 2021   21:07 Diperbarui: 12 Juni 2021   21:08 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turnamen Grand Slam Perancis Terbuka 2021 telah mencapai babak final, banyak kejutan yang mewarnai sepanjang jalannya pertandingan. Di sektor putri terjadi kejutan di partai puncak yang mempertemukan petenis non unggulan Barbora Krejcikova vs Anastasia Pavlyuchenkova unggulan 31.

Namun kejutan sesungguhnya di Perancis Terbuka tahun ini adalah tersingkirnya mantan petenis nomor satu dunia Naomi Osaka, Naomi tersingkir bukan karena mengalami kekalahan tapi karena mengundurkan diri usai menang di babak pertama atas petenis Rumania Patricia Maria Tig.

Naomi Osaka mundur dari turnamen usai didenda oleh pihak penyelenggara turnamen dikarenakan menolak tampil pada sesi konferensi pers yang merupakan salah satu hal wajib diikuti oleh petenis yang mengikuti turnamen Grand Slam.

Sejak awal Naomi Osaka yang telah memenangkan empat gelar Grand Slam ini menyebutkan tidak akan mengikuti rangkaian konferensi pers saat gelaran grand slam Perancis Terbuka 2021 (Roland Garros). Petenis asal Jepang itu menilai konferensi pers hanya membebani mental pemain.

Hal itu diumumkan Naomi melalui akun media sosialnya, Kamis (27/5/2021). Naomi Osaka menyebut konferensi pers hanya akan menambah beban mental pemain di Prancis Terbuka. Keputusan tersebut diambil bukan karena masalah pribadi dengan jurnalis maupun penyelenggara turnamen.

Alasan pengunduran Osaka cukup mengejutkan, sebagaimana yang dirilis Naomi Osaka melalui akun Twitter pribadinya, di @naomiosaka pada Selasa (1/6/2021). Dia mengundurkan dari kompetisi Roland Garros itu karena depresi.

Dalam rilisnya Naomi mengaku telah mengalami depresi sejak tiga tahun lalu saat berlaga di turnamen Amerika Terbuka 2018. Namun, puncaknya terjadi saat ini digelaran Prancis Terbuka 2021.


"Saya tak pernah menginginkan menjadi gangguan dan saya menerima bahwa waktunya tak tepat serta seharusnya saya menyatakan semuanya lebih jelas lagi. Sejujurnya, saya sudah merasa depresi yang panjang sejak AS Open 2018 dan saya kesulitan sejak saat itu," demikian yang ditulis Osaka mengenai alasan pengunduran dirinya. (dikutip dari, iNews.id).

Kenyataan depresi yang dialami Naomi Osaka tentu sangat mengejutkan. Betapa tidak, dengan prestasi raihan empat gelar turnamen kelas Grand Slam dan sempat menduduki posisi petenis putri nomor satu dunia, tentunya mental Naomi sangatlah kuat hingga sepertinya tak masuk akal jika harus mengalami depresi. Tapi itulah kenyataannya.

Depresi merupakan masalah kejiwaan yang bisa dialami oleh siapa saja, baik itu pekerja kantoran, pejabat, pengusaha bahkan atlet berprestasipun dapat terdiagnosis mengidap depresi karena berbagai sebab.

Namun menurut para pakar bahwa depresi pada atlet merupakan kasus khusus. Dikarenakan, atlet yang mengidap depresi agak sulit diketahui karena gejala yang muncul tidak semenonjol seperti pada kebanyakan orang.

Menurut Psikolog olahraga dari University of Michigan, Scott Goldman, atlet berada pada lingkungan yang berbeda dengan orang kebanyakan. Untuk berprestasi, mereka tidak hanya butuh bakat, namun juga determinasi dan usaha yang keras. Hal ini membuat masalah kejiwaan yang dialami sering kali luput dari perhatian," ungkap Scott (dikutip dari CNN).

Masih menurut Scott, pada atlet, yang paling jelas terlihat adalah prestasinya yang menurun dan motivasinya yang semakin melemah. Namun jelas hal ini tidak kita lihat pada diri Naomi Osaka, yang prestasinya sepertinya tidak mengalami penurunan bahkan boleh dikatakan stabil.

Apa yang dialami oleh Naomi Osaka lebih pada ketidaknyamanan mental dalam menghadapi pers, sebagaimana bisa dilihat dari pernyataan Naomi yang menyatakan "pertanyaan pers itu ibarat menendang orang yang jatuh."

Saat kondisi mental sedang buruk, orang jadi lebih terkoneksi ke tubuh sehingga ketika muncul ketidaknyamanan rasanya akan lebih akut, sebagaimana yang dijelaskan oleh Richard Kravitz, MD, MSPH dari University of California.

Kondisi yang dihadapi oleh Naomi Osaka ini cukup membuat sedih bagi dunia tenis khususnya bagi para fans Naomi Osaka seperti saya ini. Usai mengumumkan pengunduran dirinya dan kondisi yang melatarbelakangi keputusannya Naomi menuai banyak simpati dan dukungan.

Semoga Naomi Osaka dapat segera melalui masa-masa berat dalam karirnya ini, dan kembali menuai prestasi yang gemilang, semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun