Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa yang Lelah dan Sedih dalam Kesendirian

28 Mei 2021   16:46 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:00 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti kesedihan di tengah-tengah gemintang yang berpendar,
Rembulan pucat mengintip pada awan yang diam;
Bias keemasan kehilangan sinar di lembaran malam,
Daun-daun bakau yang jujur dan lemah pasrah disapu angin.

Angin yang liar bertiup tak mampu hapuskan awan.
Untuk hati yang dibungkam suara badai mendesau:
Badai yang terseru dari suara yang memanggil dalam gelisah.
Pada jiwa yang lelah dan sedih dalam kesendirian.

Untuk impian yang seperti daun bakau, telah hilang bersama debu di gelap malam.
Dan mengapa kesedihan ini harus tertinggal dan bergayut di pelupuk mata.
Bagaimanakah aku akan bercerita kepada pagi yang tak diharapkan malam.
Bagaimanakah aku akan merapalkan doa dari mulut yang terkunci sepi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun