Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pray for NTT

6 April 2021   21:15 Diperbarui: 6 April 2021   21:35 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita kembali dibuat terhenyak oleh bencana alam yang melanda saudara-saudari kita di bumi Flobamora, Nusa Tenggara Timur. Tidak tanggung-tanggung bencana yang terjadi meliputi 9 kabupaten dan yang terparah meliputi Flores Timur, Lembata, Kupang, dan Sabu Raijua.

Laporan sementara korban jiwa total keseluruhan 84 orang dan masih dalam pencarian sebanyak 71 orang. Duka yang mendalam tentunya, pandemi yang belum berakhir yang tentu saja berdampak negatif terhadap kondisi perekonomian negara, belum lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

Ini menambah beban bagi masyarakat terdampak dan juga pemerintah, namun saya yakin dan percaya saudara-saudari kita disana kuat dan tabah menghadapi musibah ini
Saya belum pernah menjejakkan kaki di bumi Flobamora, tapi saya seperti punya perasaan kedekatan dengan orang-orang sana.

Mendengar bencana ini saya langsung teringat dan rindu dengan keceriaan, keramahan dan persahabatan teman-teman saya yang berasal sana.

Yah... Orang-orang Timor, Flores, Bajawa dari Kupang, Alor, Ende yang saya kenal begitu mudah dan cepat menjadi akrab, mereka begitu terbuka tanpa melihat latar belakang suku, ras dan agama.

Saya teringat Om Agus, lelaki tinggi besar tapi sangat ramah dan bisa saya katakan telah menganggap saya sebagai putranya, beliau tetangga saya sewaktu kecil 40 tahun lalu saat saya masih di Makassar. 

Saya juga teringat pada Mikel, Yus, Charles teman rasa saudara sewaktu saya kuliah di kota Malang, mereka yang selalu hadir di saat saya susah, saya juga teringat pada Frans tukang ojek yang beberapa tahun lalu sering mengantar saya kalau pulang dari kantor, tapi katanya telah kembali ke Flores, ah semoga dia baik-baik saja di sana.

Dalam sebuah musibah tentu banyak cerita pilu yang tergores, tapi tentu juga akan menghadirkan kisah inspiratif dan kepahlawanan dari orang-orang yang tertimpa musibah itu sendiri. 

Saya begitu terharu membaca kisah Kapitan seorang pria yang berprofesi sebagai satpam sebuah bank di Waiwerang, Adonara. Kapitan yang malam itu telah menyelamatkan istri dan anaknya dari banjir bandang yang datang tiba-tiba saat mereka sedang tidur.

Setelah menyelamatkan keluarganya, bukannya pergi bersama ke tempat yang aman, Kapitan tanpa memperdulikan keselamatan dirinya, malah kembali untuk menolong dan menyelamatkan tetangganya yang masih tertidur karena sedang ada banjir. 

Meski berhasil dan banyak menyelamatkan tetangganya, Kapitan dinyatakan hilang dan hingga saat ini belum ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun