Game ke-8, Tsitsipas hanya memberi poin 15 pada Nadal, Tsitsipas merebut game ini setelah penempatan bolanya di sisi kiri Nadal tak bisa dikejar Nadal yang sudah kehabisan tenaga.
Game ke-9, Nadal mencoba bermain efektif, hasilnya ia merebut game ini dengan love game setelah penempatan bolanya di sisi kanan Tsitsipas tak terjangkau.
Game ke-10, Nadal sempat memberi perlawanan hingga kedudukan 15-15, namun sesudah itu Nadal kembali kewalahan menghadapi serve keras Tsitsipas, dua kali Nadal gagal melakukan return serve yang baik. Sempat mendekat 40-30, Nadal harus merelakan game ini direbut Tsitsipas setelah ia tak mampu mengejar bola yang ditempatkan Tsitsipas di sudut kanan lapangan.
Game ke-11 menjadi antiklimaks bagi Nadal, tak satupun poin bisa ia raih dari serve yang dilakukannya. Tsitsipas mematahkan serve Nadal dengan love game. Tsitsipas di atas angin unggul 6-5.
Game ke-12, Tsitsipas tetap dengan serve kerasnya, tapi Nadal dengan sisa-sisa harapan mencoba bertahan, sempat memberi ada Nadal unggul 30-0, tapi kemudian Tsitsipas kembali melejit hingga match point 40-30. Nadal masih bisa memperpanjang nafas dengan memaksa deuce. Nadal merebut advantage tapi gagal menyelesaikan dan kembali deuce, kali ini Tsitsipas yang meraih advantage tapi kembali Nadal memaksa deuce
Dan selanjutnya Tsitsipas tak menyia-nyiakan kesempatan, ia menutup laga dengan sebuah Ace. 7-5 dalam durasi 56 menit.
Tsitsipas lolos ke semifinal mengulang catatannya di 2019 lalu, di semifinal Tsitsipas sudah ditunggu oleh petenis Rusia Daniil Medvedev yang menang atas kompatriotnya Andrey Rublev.
Dari statistik pertandingan tercatat Nadal melakukan 42 kali unforced error dibanding 38 kali oleh Tsitsipas. Sementara untuk servis Ace Tsitsipas19, Nadal 15.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H