Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Spektakuler, Petenis Remaja Iga Swiatek Raih Gelar French Open 2020

10 Oktober 2020   23:05 Diperbarui: 11 Oktober 2020   08:39 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iga Swiatek menjadi petenis termuda yang menjuarai French Open (Gambar AFP/Martin Bureau via skysports.com)

Karena suhu di Roland Garros cukup dingin dan berangin Swiatek sampai mengenakan jaket dan melakukan pemanasan di lapangan dengan melakukan servis-servis untuk menjaga suhu tubuhnya dan juga ritme permainannya.

Sofia Kenin berjalan meninggalkan lapangan untuk mendapat perawatan pada final French Open 2020 melawan Iga Swiatek di Roland Garros stadium, Paris. (Gambar AP/Alessandra Tarantino via nsnews.com)
Sofia Kenin berjalan meninggalkan lapangan untuk mendapat perawatan pada final French Open 2020 melawan Iga Swiatek di Roland Garros stadium, Paris. (Gambar AP/Alessandra Tarantino via nsnews.com)
Swiatek Tampil Dingin, Antiklimaks bagi Kenin

Game pertama set kedua servis kembali ada di tangan Swiatek. Kenin langsung memberikan tekanan dengan mem-break servis. Sepertinya pertandingan akan berlangsung ketat dan seru.

Game kedua langsung direspons Swiatek yang juga langsung mem-break poin Kenin yang kembali melakukan double fault saat melakukan servis, 1-1. 

Di sini terlihat wajah Kenin sempat cemberut. Sepertinya ia sangat frustrasi dengan perlawanan serius yang diberikan oleh Swiatek yang bertarung tenang dan dingin. Game berikutnya jadi berlangsung antiklimaks, di mana 5 game tersisa disapu bersih oleh Swiatek.

Game ketiga Swiatek cepat unggul 40-15 dan menutup game ini saat pukulan Kenin melebar. Sama dengan game ketiga, game keempat lagi-lagi Swiatek langsung unggul dan memimpin hingga 40-15 dan mem-break poin Kenin hingga unggul 3-1. 

Dua game berikutnya kembali disapu Swiatek, yang kali ini bahkan mendapat love game. Tertinggal jauh 1-5, membuat Kenin semakin frustrasi. 

Kenin sempat merebut poin pertama 0-15, tapi Swiatek menyusul 30-15. Disamakan lagi oleh Kenin 30-30, tapi lagi-lagi Swiatek menunjukkan konsistensinya dengan merebut poin dan unggul 40-30.

Championship point itu tidak disia-siakan oleh Swiatek. Setelah sempat mendapat tekanan Kenin, Swiatek berhasil save, bahkan pengembalian bola dengan pukulan forehand-nya yang sangat terarah dan cepat ke sisi kiri Kenin tak dapat dijangkau. Lagai final pun berakhir.

Iga Swiatek berdiri diam sambil menutup mulutnya, seolah ia tidak percaya. Setelah berdiam sejenak, ia beranjak menemui Kenin. Sesaat kemudian barulah Swiatek meluapkan kegembiraannya dan menangis haru.

Iga Swiatek meluapkan kegembiraannya setelah menyelesaikan laga dengan kemenangan. (Gambar usatoday.com/Susan Mullane)
Iga Swiatek meluapkan kegembiraannya setelah menyelesaikan laga dengan kemenangan. (Gambar usatoday.com/Susan Mullane)
Pertandingan yang berlangsung 1 jam 22 menit menyajikan banyak ketegangan bagi kedua petenis dan juga pendukung kedua pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun