Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Suka Duka Menjadi Satgas Covid Tingkat RT/RW

12 September 2020   13:06 Diperbarui: 13 September 2020   05:00 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya mudah saja, di RW kami hanya terdapat sekitar 300-an rumah tangga. Namun data yang dibutuhkan itu harus tersedia secara cepat, yakni hanya dalam waktu sehari paling lama dua hari harus telah rampung dan lengkap.

Data yang kami himpun bukan saja nama dan jumlah anggota keluarga tapi lengkap dengan bukti identitas yang bersangkutan, itu pun kami pilah mana keluarga yang masuk kategori sangat rawan, rawan, agak rawan, tidak rawan dan mandiri. 

Di sini suka duka tugas mulai dirasakan, bagaimana warga yang masuk kategori sangat rawan tapi ketika dimintai bukti kartu identitas untuk dilampirkan, ada yang bilang tidak punya, ada yang bilang lupa taruh di mana, ada yang bilang tidak mampu pergi fotocopy, dan lain sebagainya.

Selanjutnya penentuan warga itu masuk kategori mana, ini juga menjadi persoalan khususnya antara yang rawan dan agak rawan dan rentang kategori ini jumlahnya yang cukup banyak, ada yang ngotot harus masuk rawan bahkan sangat rawan, ada pula yang merasa tersinggung dimasukkan ke dalam kelompok agak rawan. 

Tugas pertama ini saja sudah menguras tenaga dan pikiran kami, apalagi kami rata-rata petugas atau anggota satgas adalah orang yang punya kesibukan pekerjaan, tapi yang namanya tanggung jawab tugas harus tetap dilaksanakan, kesulitan di lapangan disiasati agar bisa terakomodir, baru setelah semua selesai dan disetor ke tingkat kelurahan. 

Dua hari kemudian data yang kami masukkan akan diverifikasi lapangan oleh tim verifikasi, kami harus mengantar dan menjelaskan kepada tim terkait hal-hal yang menimbulkan pertanyaan bagi tim verifikasi.

Apakah tugas itu sudah selesai sampai di situ? Belum, suka duka berikutnya datang lagi, Ketika data telah terverifikasi dan menjadi dasar penyaluran bantuan sosial bagi warga yang terdampak Covid-19. 

Ketika bantuan mulai ada yang disalurkan, ada yang dapat beberapa bentuk bantuan, ada yang dapat hanya satu bentuk bantuan dan ada juga yang belum dapat. 

Dan komplain terkait hal tersebut, otomatis akan langsung mengarah kepada kami-kami ini sebagai petugas, meskipun sudah dijelaskan bahwa apa yang menjadi tugas kami telah kami kerjakan. Lalu, semua data tidak ada yang terlewat, putusan siapa yang dapat, siapa yang tidak itu bukan ditentukan oleh kami satgas RT/RW, namun masih saja ada yang muring-muring menyalahkan kami, apa boleh buat, elus dada saja. 

Terkait bantuan-bantuan sosial seperti ini, yang di atas itu tidak merasakan, kami yang di bawah yang menjadi ujung tombak harus berhadapan langsung dengan warga yang "berhak" menerima bantuan menjadi sasaran ketidakpuasan, tapi kami maklum dalam kondisi darurat yang memerlukan aksi cepat, tidak mungkin kita bisa mendapatkan hasil seperti jika dalam kondisi yang normal.

Apakah hanya itu suka duka jadi petugas Covid di tingkat RT/RW? Tentu saja tidak, sosialisasi dan edukasi terhadap penerapan protokol kesehatan yang kami lakukan di lingkungan kami, yah sama dengan gambaran umum yang terjadi di masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun