Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pawon Madece Bertahan Melawan Covid-19

2 September 2020   23:03 Diperbarui: 2 September 2020   22:59 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 memang nyata memberikan pukulan yang keras bagi dunia usaha, bukan hanya menyangkut daya beli tapi juga menyangkut keinginan beli masyarakat yang sangat jauh menurun. 

Tak terkecuali bagi usaha UMKM yang juga ikut terpukul, meski UMKM telah memiliki pasar sendiri yang jelas namun mau tidak mau harus pandai-pandai menyikapi dan menyiasati kondisi yang ada.

Hal ini juga dialami oleh usaha adik saya bersama istrinya, mereka pada pertengahan Agustus tahun 2019 lalu, memulai bisnis kuliner dengan membuka cafe yang bernama Abracadabra Cafe.

Mereka menyewa tempat di sebuah food court di kota Kendari, lumayan modal untuk menyewa tempat dan perlengkapan cafe menghabiskan dana puluhan juta, awalnya bisnis ini berjalan lancar, sudah mempekerjakan lebih dari sepuluh orang karyawan, begitulah ketika mulai menjanjikan tiba-tiba si Corona menyerbu. Sekitar bulan Maret sudah mulai goyah, mencoba bertahan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tapi badai Corona memang tidak bisa ditahan, di bulan April, cafe tutup sementara, karyawan pun di rumahkan hingga batas waktu yang belum bisa dipastikan. 

Sudah jatuh ketimpa tangga pula, pihak pengelola food court, begitu cafe tutup, mereka juga langsung mematikan aliran listrik, alhasil persediaan bahan yang tersimpan di lemari pendingin banyak yang rusak, seperti keju dan daging yang masih tersisa banyak akhirnya rusak semua. Pengelola tempat tidak mau bertanggungjawab, akhirnya meski masih memiliki sisa kontrak tempat beberapa bulan, dengan berat hati adik saya putuskan untuk menutup cafe di bulan Mei, yang menjadi kesedihan adik saya dan istri adalah para karyawan yang harus kehilangan pekerjaan disaat-saat kritis seperti ini, tapi mau bagaimana lagi.

Keadaan yang memaksa harus berhenti. Setelah menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan karyawan, membayar gaji hingga bulan Juni itupun dengan melego sebagian besar perlengkapan cafe yang bisa menjadi duit.

Meski cafe telah tutup tapi live must go on, tanpa meninggalkan basic bisnis awal yaitu kuliner, istri adik saya membuka lagi bisnisnya dari rumah, dengan menyasar pelanggan yang sudah menyukai dan menjadi langganan tetap cafe sebelum ditutup. Hanya saja jualannya melalui layanan pesan antar dan melalui on line. Usaha mereka pun mulai dirintis dari awal dengan nama dagang Pawon Madece sebagai pengganti nama cafe Abracadabra.

Namun demikian karena menu yang tersedia tetap mempertahankan kualitas rasa dan tampilan sebagaimana waktu di cafe, bisnis yang dirintis mulai dari awal lagi ini semakin hari semakin banyak saja pesanan yang masuk, bahkan ada beberapa yang langsung datang ke rumah untuk makan di sana. 

Akhirnya karena permintaan yang ada cukup banyak yang tadinya bisa dikerjakan sambilan, kini harus mengambil karyawan untuk membantu, lumayan ada tiga orang karyawan lama yang dipanggil untuk kembali bekerja, belum lagi beberapa orang tukang ojek yang sudah menjadi langganan untuk pengantaran pesanan melalui wa.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Meski rumah adik saya berada di kompleks perumahan dengan cluster yang terbatas dan juga terletak di lokasi yang boleh dikatakan sepi, namun dengan memanfaatkan hubungan relasi dengan pelanggan-pelanggan cafe yang dulu, lumayan omzet sudah hampir mendekati saat masih di cafe. 

Yang tadinya sistem pesan antar, kemudian dari ada beberapa saja yang datang makan di tempat, yang akhirnya banyak yang datang, hingga harus menambah ruang, jadilah teras dan bekas garasi dipermak untuk menjadi tempat makan yang menyenangkan.

Melihat perkembangan yang ada, sepertinya ada niatan untuk merekrut kembali karyawan yang dulu untuk bekerja bersama kembali.
Ah... sepertinya terlalu panjang membahas liku-liku perjalanan bisnis adik saya ini, hingga hampir lupa membahas bisnis intinya. 

Kuliner yang dijual oleh adik saya adalah kuliner umum saja, makanan-makanan yang memang akrab di lidah banyak orang, seperti olahan makanan berbahan ayam, bebek, cumi dan udang, yang dibakar atau digoreng dengan berbagai bentuk sajian, ada juga steamboot, minuman olahan yang saya tidak tahu namanya apa. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Salah satu minuman yang tersedia/. Dok. Pribadi
Salah satu minuman yang tersedia/. Dok. Pribadi
Namun satu yang pasti adalah meski hidangan yang dijual adalah hidangan umum, namun kualitas rasa boleh diadu, racikan bumbu rahasia dan dengan kualitas bahan yang terjaga dan pilihan  serta pelayanan yang mengedepankan prinsip kekeluargaan dan keakraban yang dijalankan secara profesional. 

Promo online juga banyak membantu, namun masih terbatas pada media Facebook dan whats up yang hanya bisa menjangkau publik yang terbatas. Satu yang juga dijaga oleh Pawon Madece adalah harga yang harus terjangkau tanpa mengorbankan porsi dan kualitas rasa, harga dibandrol semurah mungkin apalagi karena ada ongkos kirim yang juga menyangkut kehidupan para tukang ojek langganan.

Semoga pandemi covid-19 ini segera berlalu, ekonomi bisa kembali normal dan roda usaha dapat berjalan lagi dengan normal, Pawon Madece akan tetap mempertahankan bisnis ini dan kalau bisa melebarkan sayapnya dengan mempekerjakan banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun