Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berandalan Kesepian

9 Juli 2020   12:29 Diperbarui: 9 Juli 2020   12:32 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Denhy Lahundape

Aku ini berandalan kesepian
Yang berdiri tegak menantang badai
Ditanganku terhunus belati yang ditempa oleh panasnya rindu
Meski terluka aku akan terus berdiri
Pedih dan perih hanyalah tiupan angin sepoi bagiku
Aku ini kekasih yang terabaikan
Yang berdiri diantara tumpukan hasrat terpendam
Ditanganku terkepal godam yang ditempa oleh panasnya asa
Meski terhina aku akan terus bertahan
Caci dan maki hanyalah bisikan angin malam bagiku
Aku ini makhluk yang kehilangan pedih
Yang tertawa di dalam badai
Ditanganku tergenggam janji yang terjaga dari ingkar
Meski terkhianati aku tetap menanti
Entah kapan waktuku, aku telah kehilangan peduli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun