Nasihat seorang pengembara uzur yang telah sampai di ujung kembaranya, kepada seorang pengelana muda yang baru berpijak di awal kelananya
Meski engkau belum ada di masa datang dan belum berpijak di masa depan
Namun yang pasti ucapkan selamat tinggal masa lalu,
Karena kehidupan itu adalah titian waktu yang terus maju, tak pernah membawa ke belakang
Janganlah pernah engkau menoleh ke belakang
Karena punggung waktu adalah candu bagi yang menikmatinya, dan racun bagi yang membencinya
Jangan pernah pula menengok ke bawah
Karena di sana tak ada sungai, tak ada jurang, yang ada hanya kehampaan
Teruslah ke depan, entah dengan berlari, berjalan atau bahkan berjalan mundurpun engkau pasti akan sampai dibatasmu
Lantas apa yang diperoleh dari perjalanan di titian waktu ? sang pengelana muda bertanya
Yang engkau peroleh adalah apa yang engkau simpan di sepanjang kembaramu
Jangan engkau naif menggantung harap mengambil sesuatu dari kehidupan
Karena bekalmu justru apa yang engkau tinggalkan
Ingatlah jika engkau hanya mengambil dan tak pernah menyimpan jejak keluhuran di sepanjang titian waktumu
Maka tak setitik manis pun yang dapat engkau reguk dari dunia, kecuali remuk, redam, sakit bahkan kecewa yang teramat dalam yang engkau rasakan.
Diri ini tak lebih dari setitik debu yang menempel di ujung jemari sebutir pasir di gunung batu yang megah menjulang.
Aku telah melalui banyak masa, dulu aku merasa waktu akan tunduk kepadaku, kini aku yang tertunduk di hadapan waktu