Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mahkota dari Onak dan Duri

18 Juni 2020   17:52 Diperbarui: 18 Juni 2020   17:41 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika nurani disampirkan pada dinding kezaliman 

Sebagai sekat yang menipu dan jawaban atas kegundahan 

Para anak manusia yang kehilangan suar 

Dimana sesungguhnya pelabuhan harapan itu?

Ketika pun ada kesadaran yang masih tersisa sedikit, 

Itu hanya mampu sampai pada batas diam....

Betapa malangnya hidup di negeri para durjana

Yang lain telah berlari laksana meteor jatuh

Sementara ia hanya berjalan mengikuti angin sepoi-sepoi

Kebanggaan semu tersampir di pucuk kepalanya

Namun itu bukanlah mahkota berkilau

Karena mahkota itu terangkai dari Onak dan duri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun