Australian Open 2017 sepertinya menjadi ajang unjuk kebolehan para petenis yang bisa dikatakan telah memasuki usia veteran, bagaimana tidak di Final Putri akan saling berhadapan petenis bersaudara Venus Williams yang berusia 36 tahun melawan sang adik yang berusia 35 tahun, demikian pula pada sektor tunggal putra dimana Roger Federer kelahiran 8 agustus 1981 (35) berhasil lolos ke babak final menanti pemenang antara Grigor Dimitrov VS Rafael Nadal yang juga boleh dikata telah berusia uzur kelahiran 3 juni 1986.
Dengan usia berkepala tiga dalam dunia tenis boleh dikatakan telah melewati masa keemasan, apalagi dalam level kejuaraan Grand Slam yang khusus untuk putra memakai sistem perhitungan kemenangan dalam tiga set. Jika Nadal berhasil menjinakkan Dimitrov maka jadilah Australia Open kali ini sebagai ajang petenis “old crack” dimana men’s dan women’s final berhadapan petenis petenis yang berusia di atas 30 tahun. Namun ini bukan berarti Australian Open telah kehilangan pamornya dan partai finalnya tidak menarik lagi, justru ini akan menjadi partai final yang akan sangat menarik akan penuh dengan drama dan unjuk kualitas teknik bermain tingkat tinggi yang didukung oleh pengalaman yang matang dari semua petenis yang akan tampil.
Pertemuan Williams bersaudara tentulah akan memberikan sebuah partai yang begitu menarik, selain karena keduanya adalah mantan petenis nomor 1 dunia, Serena telah mengoleksi 6 trofi Australia open 2003, 2005, 2007, 2009, 2010, 2015, sementara itu Venus walaupun belum pernah merebut Australia open namun tentunya akan menjadi amat sangat membanggakan baginya jika bisa melengkapi catatan karirnya dengan merebut trofi Australia open setelah menunggu kesempatan selama 14 tahun sejak final terakhirnya di Australia Open 2003.
Namun di atas kertas banyak publik termasuk saya sendiri masih menjagokan sang adik yang akan memenangkan duel bersaudara ini, namun itu di atas kertas di lapangan hasilnya bisa saja jauh berbeda seperti siapa yang menyangka bahwa Venus bisa menembus final, di grup Venus ada petenis nomor 1 dunia dan juara bertahan A. Kerber, yang harus gugur di babak babak awal oleh petenis kejutan Coco Vandeweghe yang juga menyingkirkan petenis tangguh lainnya di perempat final Muguruza. Menarik untuk kita simak.
Di sektor putra Roger Federer yang juga mantan petenis nomor 1 dunia yang telah mengoleksi trofi semua gelaran Grand Slam, Federer pemegang 17 gelar Grand Slam termasuk 4 gelar Australia Open 2004, 2006, 2007, 2010 meski telah memasuki usia “senja” namun para penggemar tenis masih yakin akan kemampuan dan kualitas permainannya.
Hal ini bisa kita saksikan di semifinal ketika Federer berhasil menjinakkan rekan senegaranya Stan Wawrinka pemegang trofi Australia Open 2014 yang masih berusia jauh lebih muda dari Federer, di dua set awal Federer dengan mudah merebutnya dengan 7 – 5, 6 -3, membuat Wawrinka terlihat frustrasi dan kesal sampai sampai mematahkan raketnya, meski dua set berikutnya Wawrinka terlihat kembali mendapatkan kepercayaan dirinya dengan merebut dua set tersebut dengan mudah 1 – 6, 4 – 6, dan Federer harus meminta medical time out di set terakhir, namun kualitas Federer telah terbukti bahwa meski “uzur” namun ia belumlah habis set ini direbutnya dengan mudah 6 – 3.
Harapan banyak penggemar tenis Final AO 2017 ini mempertemukan Federer VS Nadal, tentunya partai ini akan seru mengingat Nadal juga adalah mantan petenis nomor 1 dunia, ia juga pemegang trofi Australia Open 2009 dan finalis 2012, 2014. Harapan final Federer VS Nadal bukanlah hal yang mustahil, mengingat dari rekor pertemuan antara Nadal vs Dimitrov dari delapan pertemuan keduanya, Nadal berhasil menang di tujuh pertemuan mereka,. Semoga saja konsistensi Nadal dalam menghadapi petenis dengan karakter servis keras yang ditunjukkan selama perhelatan AO 2017 ini seperti ketika menjinakkan Alexander Zverev, Gael Monfis serta kemenangan “mudah” nya atas Milos Raonic mampu dipertahankannya.
Semifinal antara Nadal vs Dimitrov juga menarik untuk ditunggu, Dimitrov dengan senjata serve yang cepat akan menyulitkan Nadal yang memang biasanya agak kesulitan jika menghadapi bola bola keras dan cepat lawan apalagi di lapangan hard court seperti di Australia Open yang membuat bola cepat menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan lapangan gravel yang agak lambat yang menjadi favorit Nadal, menarik kita saksikan dan apapun hasilnya pastilah memuaskan para penggemar tenis... Salam olah raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H