"Mengapa bahan bakar sangat dibutuhkan segera di lokasi bencana? Karena bagaimana bantuan logistik bisa sampai tujuan jika pasokan BBM tidak ada. Maka itulah Pertamina sangat memprioritaskan pengadaan BBM secepat mungkin," ujar Arya di acara tersebut. Sebagai penutup, Kompasianer ditantang membuat puisi untuk Sulawesi Tengah.
Namun tentunya larut dalam duka berkepanjangan bukanlah pilihan tepat. Ada hari esok yang perlu disongsong, ada anak-anak yang memerlukan pendidikan dan semangat membangun kembali kota mereka.
Mengutip sebait puisi salah satu peserta di acara Kompasiana nangkring yang juga merupakan Kompasianer of The Year 2018, Zulfikar Akbar, "Sigi, Palu, Donggala, pasti kalian mampu kembali berdiri, agar harapan nyala kembali, dan kita bisa melihat anak-anak berlari lagi hingga kian jauh dari kenangan luka, lebih dekat dengan api asa yang lebih nyala untuk mereka lebih terang melihat masa depan." Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H