"Anak yang seharusnya diberi ASI, akhirnya sudah dikasih makanan macam-macam yang mengandung gula. Anak yang seharusnya diberi susu pertumbuhan, akhirnya diberi minuman susu kental manis dengan alasan praktis dan ekonomis. Disinilah peran rekan-rekan profesi kedokteran untuk terus mengedukasi masyarakat tentang asupan gizi yang perlu dan tidak baik untuk anak," jelas dokter spesialis anak ini.
Sebetulnya panjang pemaparan beliau dan para pemateri lainnya. Tapi segini yang paling nyantol di kepala, terasa lumayan memadai untuk membantu saya lebih hati-hati dalam urusan kebutuhan anak, terlebih terkait dengan makanan. Paling tidak, ke depan saya sendiri dapat lebih kritis mencari informasi agar tak terkecoh iklan. Sebab, memberi untuk anak tak cukup hanya mengikuti apa kata iklan, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H