Mohon tunggu...
Chrystina Yohana Limas
Chrystina Yohana Limas Mohon Tunggu... karyawan swasta -

simpel, hard worker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stay Healthy di Jakarta Bisakah?

1 Januari 2015   01:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:04 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan menarik yang sering menggelitik benak saya. Bayangkan kota Jakarta yang sarat dengan hedonisme dan tingkat kesibukan terparah. Coba bayangkan mulai di pagi hari, bnagun sepagi mungkin bahkan ayam belum berkokok sudah siap dengan baju kerja. Dengan alasan menghindari macet, atau terburu-buru dengan waktu.

Masuk jam makan siang, banyak orang lebih memilih tempat yang dekat kantor atau kampus dengan alasan malas terhindar macet atau mengejar waktu karena banyak deadline tugas. Saat sore hari masih dikepung dengan traffic light yang macetnya bikin mendadak stroke lantaran naik darah melihat jalanan bak siput merayap.

Belum lagi polusi yang sudah membubung tebal di angkasa dan membuat napas bengek. Huft, masihkah bisa stay healthy di Jakarta? Sebenarnya wajar bila pertanyaan ini terlontar atau bahkan terlintas sering di kepala setiap kaum urban Jakarta.

Siapa sih yang tak ingin tetap sehat dan panjang umur. Masalahnya apa bisa? Jawabannya semua tergantung niat masing-masing. Jika diniati bisa saja kok. Contohnya saja, saat weekend jogging keliling kompleks. Malas karena ingin meringkuk di kamar tidur? Kalau begitu lupakan niat stay healthy di Jakarta.

Bukan hanya saat weekend kok, mencuri waktu di sela jam kerja juga bisa. Caranya? Dengan memilih berjalan ke meja rekan kerja jika ada yang ingin didiskusikan dibanding chatting dengan fasilitas intranet kantor.

Saat berangkat kerja bisa menggunakan masker jika menggunakan kendaraan umum, dan pilih jalan kaki jika memang kantor atau kampus cukup dekat. Dan satu lagi, tidak berangkat siang karena udara cenderung masih segar dan bersih walau tak sebersih di desa.

Sesekali ajak teman kantor makan siang di tempat yang agak jauh, ambil di hari yang memiliki jam panjang saat makan siang, misalnya Jumat. Dan jangan menggunakan angkutan umum agar kamu tetap bergerak. Jika kantor ada tangga manfaatkan itu untuk mencapai lantai di kantor asalkan bukan di lantai yang cukup jauh misalnya 40.

Saat clubbing jangan memesan bir ataupun alkohol. Pilih minuman yang jauh dari alkohol agar kamu stay healthy. Pastinya di tempat clubbing gak mungkin dong pesan teh atau air putih. Jika begitu yang paling mendekati adalah pilih #cocacolasegar yang tidak mengandung alkohol.

Jadi bagaimana masih berkeluh tak bisa stay healthy di Jakarta? Jawabannya kalau menurut saya bisa asalkan ada niat yang kuat dan tabah menjalani pola yang berbeda dengan orang kebanyakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun