Dengan menggunakan herbisida atau bahan kimia lain untuk membasmi gulma. Penggunaan bahan kimia harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai 6 tepat. Yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi.
Berdasarkan cara kerjanya, terdapat 2 jenis herbisida yakni sistemik dan kontak. Herbisida dengan cara kerja kontak akan mematikan gulma yang hanya pada bagian yang terkena herbisida. Sedangkan herbisida dengan cara kerja sistemik, herbisida akan disebarkan ke seluruh jaringan gulma dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh, tunas sampai ke akar. Herbisida sistemik dapat juga mematikan tunas yang ada dalam tanah. Sehingga menghambat pertumbuhan gulma.
Dalam metode pengendalian gulma, berdasarkan waktu aplikasinya dibedakan menjadi dua yaitu pemberian herbisida pratumbuh dan paskatumbuh. Herbisida pratumbuh adalah herbisida yang diberikan sebelum biji gulma berkecambah atau muncul ke permukaan. Herbisida pratumbuh bertujuan untuk menekan gulma pada persaingan awal pada tanaman muda dan gulma. Herbisida paskatumbuh adalah herbisida yang diberikan untuk menekan keberadaan gulma yang sudah tumbuh.Â
Pertimbangan dalam pemilihan herbisida adalah kandungan bahan aktif untuk membunuh gulma di lahan. Misalnya dengan Soralis yang efektif mengendalikan gulma golongan rumput dan juga daun lebar. Bahan aktif dalam Soralis bekerja dengan cara sistemik sehingga herbisida terserap dan menyebar ke seluruh jaringan gulma.
Soralis juga bersifat selektif yang dapat diaplikasikan pada lahan jagung tanpa membunuh tanaman jagung atau selektif mematikan gulma saja. Soralis juga dapat digunakan pada waktu pratumbuh dan paskatumbuh.
5. Pengendalian secara terpadu
Dengan mengombinasikan beberapa cara misalnya mekanik dan kimiawi. Harapannya dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Sebagai contoh pengendalian gulma dengan penyemprotan herbisida yang dilanjutkan penyiangan dengan tangan maupun pengolahan tanah pada persiapan lahan. Gulma yang tidak mati akibat penggunaan herbisida tersebut dapat dihilangkan dengan dicabut.
Keberhasilan pengendalian gulma merupakan salah satu faktor penentu produktivitas jagung. Pengendalian dengan mengombinasikan beberapa cara atau pengendalian terpadu dapat menjadi pilihan dengan hasil yang lebih baik. Seperti pengendalian mekanik dengan pengolahan lahan sebelum tanam dan dikombinasikan dengan pengendalian kimiawi menggunakan herbisida.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H