4. Kekerasan Ekonomi
Kekerasan ekonomi terjadi ketika salah satu pasangan mengontrol sepenuhnya keuangan keluarga, membatasi akses korban terhadap uang, atau membuat korban bergantung secara finansial. Hal ini bertujuan untuk mengekang kebebasan korban dan memperkuat kekuasaan pelaku.
Mengapa Pernikahan dengan KDRT Tidak Layak Dipertahankan
1. Menyakiti Kesehatan Fisik dan Mental
Pernikahan yang dipenuhi kekerasan akan terus menggerus kesehatan fisik dan mental korban. Cedera fisik mungkin dapat disembuhkan, tetapi trauma psikologis sering kali meninggalkan bekas yang sulit hilang. Korban KDRT sering mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), depresi, dan kecemasan yang berkepanjangan.
2. Lingkungan Tidak Sehat untuk Anak-anak
Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan kekerasan akan menyaksikan atau bahkan mengalami kekerasan itu sendiri. Ini dapat memengaruhi perkembangan emosional mereka, menanamkan rasa takut, dan bahkan membentuk pola perilaku yang sama di masa depan. Anak-anak berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan jauh dari kekerasan.
3. Mengikis Harga Diri dan Kepercayaan Diri
KDRT, terutama kekerasan emosional dan verbal, dapat menghancurkan harga diri korban. Mereka sering kali merasa tidak berharga, terisolasi, dan kehilangan harapan untuk masa depan. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat membuat korban merasa terjebak dalam hubungan yang berbahaya.
4. Tidak Ada Ruang untuk Perbaikan
Dalam banyak kasus, pelaku KDRT sulit berubah meskipun telah diberikan kesempatan atau bahkan menjalani konseling. Ketika kekerasan menjadi pola yang berulang, peluang untuk perbaikan menjadi sangat kecil. Hubungan seperti ini hanya akan terus melukai korban dan tidak layak dipertahankan.