Mohon tunggu...
Chrysanta Diar
Chrysanta Diar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga yang pernah aktif mengajar di sekolah. Memiliki hobi menulis di media sosial sebagai salah satu hiburan di kala senggang.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Bahaya Silent Treatment dalam Pernikahan

17 November 2024   05:22 Diperbarui: 17 November 2024   07:25 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Silent treatment atau perlakuan diam-diam bisa jadi senjata yang berbahaya dalam hubungan. Meskipun tampak seperti cara untuk menghindari konfrontasi, dampaknya bisa merusak komunikasi dan memperburuk konflik. Diam bukanlah solusi, justru bisa menciptakan jarak emosional, membangun ketegangan, dan merusak kepercayaan. Hati-hati, karena tanpa dialog, hubungan bisa terjerumus ke dalam kebisuan yang lebih dalam.

Silent treatment atau perlakuan diam-diam, bisa sangat berbahaya dalam hubungan suami istri jika dilakukan secara terus-menerus.

Berikut beberapa alasan mengapa ini bisa merusak hubungan:

1. **Menghancurkan komunikasi**: 

Silent treatment menghindari percakapan terbuka yang sangat penting untuk menyelesaikan masalah. Ketika pasangan saling diam, masalah yang ada tidak pernah diselesaikan, dan perasaan tidak dipahami bisa menumpuk.

2. **Meningkatkan ketegangan emosional**:

Diam-diam bisa membuat salah satu pasangan merasa diabaikan, tidak dihargai, atau bahkan tidak dicintai. Ini bisa memperburuk perasaan negatif dan menciptakan jarak emosional antara pasangan.

3. **Memicu rasa cemas**:

Pasangan yang menerima silent treatment sering kali merasa cemas atau bingung, bertanya-tanya apa yang salah atau mengapa pasangan mereka tidak berbicara. Ini bisa memperburuk ketegangan dan meningkatkan ketidakamanan dalam hubungan.

4. **Menciptakan rasa tidak adil**:

Ketika satu pihak menggunakan silent treatment sebagai cara untuk mengontrol atau menghukum pasangan, ini bisa menciptakan ketidakseimbangan kekuatan dalam hubungan dan membuat satu pasangan merasa tidak dihargai atau tidak dihormati.

5. **Menyebabkan kerusakan jangka panjang**:

Jika silent treatment menjadi pola yang berulang, ini dapat merusak kepercayaan dan membuat hubungan terasa lebih seperti pertarungan daripada kemitraan yang sehat. Pasangan yang merasa diperlakukan demikian mungkin akan lebih memilih untuk menarik diri atau mencari dukungan di luar hubungan, yang berpotensi memperburuk masalah.

Untuk menjaga hubungan yang sehat, penting untuk menghindari silent treatment dan lebih memilih komunikasi yang terbuka, jujur, dan saling mendengarkan.

Apapun perasaan anda dan apa yang anda hadapi komunikasikan dengan pasangan anda. Karena bagaimanapun dalam sebuah hubungan, komunikasi mutlak diperlukan aga hubungan yang terjalin menjadi kokoh, tidak mudah goyah. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun