Mohon tunggu...
Rizky Novrianto
Rizky Novrianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tukang ngayal yang suka berangan-angan menerbitkan sebuah buku yang akan menggemparkan seisi langit dan bumi... (tuh khan, ngayal lagi....)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puasa Harus Penuh Perhitungan

25 Agustus 2011   08:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Kamu diberikan waktu 5 menit saja sama seperti puasa yang hanya diberi 30 hari. Kamu memilih benda yang paling mahal di tiap ruangan, sama, kita harus puasa dengan penuh perhitungan atau ihtisab, kita harus memilih amalan yang tertinggi pahalanya di setiap hari puasa. Mengapa kita harus puasa dan hanya tidur? Meski tidur adalah ibadah, banyak ibadah lain yang lebih baik pahalanya. kita harus memilih amalan yang pahalanya terbaik. Penuh perhitunganlah" jawab Bapak itu.

Anto merasa malu dan berkata, "Terima kasih, aku tidak jadi mengambil kelima hal tadi, pelajaran dari Bapak jauh lebih berharga. Terima Kasih." Setelah ijin, Anto pulang dengan janji untuk penuh perhitungan terhadap amal ibadah di bulan Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun