Berbaring di tempat tidur sambil menangis. Aku rasa itulah hobi baru ku belakangan ini. Kesibukanku tiap hari sebagai pelajar kelas 3 SMA, tak mampu menepis rasa yang terus menyiksa.
Kesepian.
Ya...aku merasa sepi dan hampa. Hari-hari ku jalani setengah hati, tanpa tujuan.
Menjalani dengan rasa lelah. Kapan semua berakhir?
Di usia ku yg 17thn, yg katanya masa paling indah, kurasa itu tak terjadi padaku.
Di usia ini aku justru serasa berdiri sendiri.
Teman ?
Tentu saja aku punya. Tapi hanya beberapa. Pembawaanku yg memang kurang ramah membuat ku tak punya banyak teman.
Mungkin kau berpikir; kau pasti punya sahabat bukan ?
Mmm...kalau kau berpikir begitu, maka SALAH !
Bagiku tidak ada kata sahabat. Aku tak percaya dengan "kekuatan persahabatan" yg abadi (katanya). Kau tau kenapa?
Dulu, aku memang punya teman dekat. Sejak kelas 4 SD aku mengenal dan berteman akrab dengannya. Hingga kini kami 3 SMA. Ku pikir hubungan kami baik-baik saja. Tapi.....aku salah. Banyak kebohongan, kemunafikan, dan banyak hal yang membuatku tak bisa percaya padanya.
Awalnya kucoba sabar. Namun semakin lama dia makin mengabaikanku. Padahal selama ini aku peduli padanya.
Yahh...dia sudah tak butuh aku karena pacar barunya. Sebelum itu, kemanapun dia memintaku mengantarnya, aku selalu mengusahakan. Aku benar2 berusaha untuk selalu ada baginya. Bahkan aku mengikuti saranya untuk meninggalkan seseorang yg dekat denganku dulu, karena aku pikir dia tau yg terbaik. Tapi nyatanya ?
Omong kosong. Dia hanya memanfaatkan ku. Dan aku tak pernah menganggap dia sahabat lagi. Hanya teman. Semuanya.
Bagaimana dengan pacarku ??
Gotcha ! Pertanyaan yg super sekali ! :D
Sampai saat ini, aku belum pernah pacaran. Aku memang kadang menyukai seseorang, tapi aku tak tau apa itu mencintai..dengan tulus.
Dengan wajah pas-pasan sepertiku ini, pasti sulit mencari pacar yg tulus :(
Aku pernah terluka karena laki2 dan itu menyakitkan.
Aku menyayanginya tapi dia pergi tanpa kabar..sampai detik ini.
Itulah hidupku.
Terlalu menyedihkan bagiku yang hanya bisa menumpahkan keluh dalam tulisan.
Yang hanya bisa berharap pada-Nya; "setidaknya aku punya 1 orang yang akan ikut tertawa dalam suka, memberiku semangat dalam hari, dan yang tulus mengasihi "
Aku tidak ingin kekasih yg bisa menambah luka, tapi aku butuh teman yg bisa menjadi dokter bagiku, yg bisa menyembuhkanku dari kepaitan dunia.
Aku benci kesepian malam.
Terima kasih kau luangkan waktumu untuk membaca jeritan hatiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H