Mohon tunggu...
Christydar Ayunda
Christydar Ayunda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo, saya Christydar Permata Bella Ayunda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Maksud Agama sebagai Kategori Sosial?

11 Desember 2023   19:17 Diperbarui: 6 Februari 2024   21:55 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekspresi keyakinan yang dilakukan secara bersama-sama tidak dapat dipisahkan dari latar belakang budaya suatu bangsa tertentu. Sebagai contoh, upacara bai'at dalam tariqah di Indonesia bervariasi dari satu komunitas ke komunitas lainnya.

 

3). Simbol-simbol keagamaan.

Dalam konteks simbolisme, terdapat dua elemen penting yang perlu dipahami. Pertama, upaya untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat spiritual atau sakral. Kedua, penggunaan objek atau lambang-lambang tertentu untuk mengilustrasikan konsep tersebut. Sebagai contoh, lambang mata satu (one eye) yang digunakan dalam agama Yahudi.

 

Institusionalisasi Agama

Institusionalisasi agama mengacu pada pembentukan organisasi sosial dalam konteks keagamaan. Sebelum membahas ini, perlu memahami konsep institusi sosial, yang merupakan organisasi dengan struktur tetap yang mengatur perilaku, peran, dan hubungan individu dengan otoritas formal serta hukum untuk memenuhi kebutuhan sosial dasar. Institusi agama juga memiliki sifat serupa, tetapi fokus pada kebutuhan dasar yang terkait dengan dunia spiritual[7]. Institusi agama menyoroti kebutuhan individu akan aspek spiritual, seperti akhirat, dan mendorong pemenuhan kebutuhan ini. 

 

Dalam skala kognitif, nilai-nilai keagamaan ditempatkan pada tingkat tertinggi dalam hirarki nilai, dengan penekanan pada nilai-nilai seperti kebenaran dogmatis yang berasal dari Tuhan[8]. Dalam skala evaluatif, nilai-nilai keagamaan terkait dengan kaidah moral yang mencakup berbagai aspek kehidupan dan norma proxima, yaitu hati nurani[9]. Agama memberikan jaminan terhadap kelestarian dan pelaksanaan nilai-nilai tersebut.

 

Institusi keagamaan memiliki peran penting dalam memberikan sanksi kepada individu yang melanggar norma-norma moral agama dan bertindak sebagai alat pencegah dan penindas terhadap tindakan yang meremehkan agama. Agama cenderung mempertahankan eksistensinya dan bermanfaat bagi penganutnya melalui evolusi dari organisasi agama primitif yang terintegrasi dengan organisasi masyarakat hingga organisasi agama modern yang memisahkan urusan agama dan urusan dunia profane[10]. Organisasi agama khas berkembang dari pengalaman pendiri dan pengikutnya. Ketika pemimpin kharismatik pendiri agama meninggal, pemimpin baru dipilih untuk menggantikannya dan memimpin komunitas penganut yang baru tanpa menghilangkan jejak pendiri dan pengikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun