Mohon tunggu...
Christovita Wiloto
Christovita Wiloto Mohon Tunggu... Konsultan - Christovita Wiloto, Sangat mencintai Indonesia, lahir di Cilincing di akhir tahun 60an, penulis buku The Power of Public Relations dan Behind Indonesia's Headlines. Pendiri Indonesia Young Entrepreneurs dan Strategic Indonesia.

Christovita Wiloto, Sangat mencintai Indonesia, lahir di Cilincing di akhir tahun 60an, penulis buku The Power of Public Relations dan Behind Indonesia's Headlines. Pendiri Indonesia Young Entrepreneurs dan Strategic Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

WPA 2012: Gereja Harus Makin Menyadari Pentingnya Memperhatikan Lingkungan Hidup

22 Mei 2012   09:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="460" caption="Gereja Harus Makin Memperhatikan Lingkungan Hidup"][/caption] Gereja-gereja harus makin menyadari pentingnya memperhatikan lingkungan hidud. Salah satunya adalah gereja-gereja yang tergabung dalam World Evangelical Alliance atau yang lebih dikenal dengan gereja-gereja injili, mulai menyadari bahwa masalah lingkungan hidup sangat penting untuk diperhatikan oleh anggota jemaat mereka. Untuk itu, gereja dengan jumlah jemaat lebih dari 600 juta orang di dunia ini, telah menyusun sebuah kurikulum yang akan diberlakukan di sekolah-sekolah teologi yang berada di bawah pengawasan World Evangelical Alliance. Demikian dikatakan oleh Sekretaris Jendral World Evangelical Alliance Dr. Geoff Tunnicliffe, dalam konfrensi pers hari ketiga World Prayer Assembly di Sentul International Convention Center, Sentul, Jawa Barat. Ia didampingi oleh Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Injili Indonesia Pdt. Dr. Nus Reimas dan Chairman World Prayer Assembly Pdt. Dr. Bambang Wijaya. Dr. Geoff menjelaskan, belum lama ini World Evangelical Alliance telah membentuk sebuah task force untuk mulai menggali dan memperdalam hubungan antara iman Kristen dan lingkungan hidup. Sebagai langkah awal, task force (gugus tugas) ini telah mengeluarkan tiga pernyataan penting yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Pertama, gereja-gereja injili menyadari bahwa Tuhan Allah adalah Allah semesta alam. Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya dan Dia melihat semua itu baik adanya. Karena Allah melihat semua itu baik adanya, maka sudah seharusnya, jika manusia pun sebagai karya ciptaNya yang termulia, memperhatikan dan melestarikan semua karya cipta Allah itu. Kedua, mengakui bahwa umat manusia telah menggunakan ciptaan Allah itu secara tidak bertanggungjawab, sehingga banyak ciptaan mengalami kehancuran. Untuk itu, gereja mengajak setiap umat manusia untuk bertobat dan mulai memanfaatkan ciptaan Allah secara bertanggungjawab dan lestari. Ketiga, gereja-gereja injili menyerukan kepada setiap umat Kristen di mana saja berada untuk melakukan langkah nyata bagi perbaikan lingkungan hidup. Langkah nyata yang akan dilakukan oleh World Evangelical Alliance adalah menyusun kurikulum lingkungan hidup, yang nantinya akan diterapkan di sekolah-sekolah teologia. “Pendidikan di teologia harus makin peduli dengan lingkungan hidup. Melalui kurikulum ini, diharapkan setiap calon pendeta itu menjadi agen of change yang akan turut serta membuat lingkungan hidup kita lebih baik,” tegas Geoff. Pada bagian lain Pdt. Dr. Nus Reimas mengatakan, gereja-gereja injili di Indonesia sudah mulai melakukan aksi peduli lingkungan hidup dengan menanam pohon di beberapa kota di Indonesia. “Dalam WPA kali ini pun, kami akan mendorong para peserta untuk melakukan tindakan nyata bagi perbaikan lingkungan di tempat mereka masing-masing. Misalnya dengan hal-hal yang sederhana, seperti tidak membuang sampah ke dalam sungai,” tegas Nus Reimas

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun