Mohon tunggu...
Christovel Tarussy
Christovel Tarussy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis Perjalanan Hidup

Selanjutnya

Tutup

Roman

Dilema Memilih antara Dua

11 November 2023   00:21 Diperbarui: 14 November 2023   16:30 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, setelah perpecahan itu. Ada sebuah pertanyaan yang keluar dari Mulut Dia ( Father ), dia menanyakan tentang pilihan mana yang harus saya pilih untuk memastikan keputusannya. Anehnya dia tidak pernah mengatakan bahwa boleh pilih Netral artinya berada di tengah-tengah antara mereka ( Mother or Father ), Saya di berikan pilihan dan di haruskan memilih salah satunya. Hingga Akhirnya saya lebih memilih ( Mother ) "Because it was my mother who gave birth to me" dari pada ( Father ) "Who always oppresses me not to continue my studies" cuma karena saya tidak mengikutinya, hingga akhirnya saya harus tahan sakit hati, dimana saya tidak lagi di lanjutkan ke jenjang perkuliahan, dan di saat itu saya merasa paling hancur, dan dengan terpaksa memilih mengambil jalan sendiri, karena Dia ( Father ) Lebih Menyayangi Orang Yang Paling Dia Sayangi, padahal kami sama-sama anaknya....

Yah Saya Merasa di Anak Tirikan, sampai saat ini saya masih terluka, karena satu-satunya mimpi ku telah sirnah, masa depan yang sudah saya impikan sejak awal sudah lenyap di telan usia dan semangat ku sudah berkurang, bahkan lebih ingin menyendiri, lebih memilih tidur. Hinggah Akhirnya saya mengambil keputusan sendiri, untuk memilih jalanku sendiri.

Hingga Akhirnya Hilang Arah, Hilang Tujuan Hidup.

Saya Tidak Mendendam Dia ( Father ), tetapi hanya sedikit Kurang Hati. 

Saran Saaya Jangan Selalu Ucapkan Kata-Kata Kuliah, Sudah Berakhir Sesi Ceritanya. Lanjutkan saja Adik saya yang mau kuliah, bagi saya perkataan sejak awal sudah membuat hati saya semakin terluka dan terluka. " Saya tidak akan pernah lupa setiap perkataan Dia yang melukai Hati " 

Saya Tidak Lagi Marah, Saya Tidak Pernah Dendam, Ini Hanyalah Cerita Masa Lalu Ku, Masa Lalu Yang membawa ku pada Kehampaan.

Untuk Kalian Berdua ( Mather and Father ) Tetap Sehat, dan Jangan Terpecah Belah Lagi, Cukup Saya Yang Terluka. Jangan Biarkan Kedua Adik Saya Terluka seperti yang saya rasakan...

Jadi ... Saya Bangga Punya Kalian, Bangga Terhadap Ujian Ini, Karena Dari Kenangan Ini Saya Jadi Lebih Kuat.

" TETAPLAH SEHAT, TETAP JADI KELUARGA YANG UTUH, WALAU KITA SUDAH BERBEDA KEYAKINAN DAN KENYATAAN "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun