Mohon tunggu...
Christo Santos
Christo Santos Mohon Tunggu... Penulis - Sang Musafir Sajak

Aku ragu ada dan tiadaku. Namun cinta mengumumkan aku, Aku ada!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Meditatif

15 Desember 2021   23:31 Diperbarui: 15 Desember 2021   23:31 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia selalu saja tidak pernah merasa cukup dan keinginan akan kehendak bebas selalu membuat manusia lupa bahwa bersyukur kepada TUHAN memberikan pandangan baru dengan tekad yang kuat untuk selalu menjadikan setiap situasi sebagai sarana untuk bersyukur. Keheningan menjadi pilihan terbaik untuk berbagi persoalan hidup hari ini kepada TUHAN karena tidak ada seorang pun yang membuat dirimu merasa berarti, dicintai, dimiliki dan bersyukur selain dirimu sendiri.

Santo Basilius Agung (330-379) berkata; "Keheningan adalah awal dari pemurnian jiwa." Kita harus menjadi sadar akan: "siapa aku ini? dan siapakah TUHAN?."

Doa meditatif adalah suatu sikap dasar, dimana orang hidup dengan pancaindra yang terbuka; melihat, mendengar, menyentuh, mengecapi. Sikap dasar seseorang peka terhadap sesuatu sehingga langit menjadi doanya, burung-burung menjadi pujian, sebab TUHAN ada dalam segala-galanya. 

Dengan membuka diri kita berusaha untuk peroleh kontak yang lebih mendalam dengan TUHAN dan karena itu, dengan sesama menemukan diri sendiri dan menciptakan suatu keadaan yang damai, nyaman, bahagia tanpa ada tekanan dari apapun.

Bahwa kita telah diterima dan dicintai oleh TUHAN seperti apa adanya, bukan karena pantas dan hebat atau sempurna punya segalanya. Tetapi kita adalah pribadi yang unik dan karena TUHAN mencintai kita dan kita diciptakan olehNya. Kita mestinya sungguh menyadari dengan hati.

Untuk doa meditatif coba saja lakukan beberapa hal ini: 

(1) Cari tempat yang jauh dari kebisingan maupun keramaian. Biasa banyak orang memanfaatkan tempat ibadah, taman doa maupun tempat wisata yang membuat seseorang merasa hati yang damai untuk mencurahkan persoalannya dalam keheningan. 

(2) Coba tinggalkan segala kesibukan dan jauhkan diri dari handphone karena dapat mengganggu kenyaman diri. 

(3) Kemudian tutup mata dan nikmati situasi sekitar kita dengan hati dan setelah semua sudah sangat tenang berdoa dan berceritalah pada TUHAN. 

(4) Harus terus memperbaharui diri dengan intropeksi diri dan mau berubah. (5) Lakukan berulang kali ditempat yang sama maupun ditempat yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun