Mohon tunggu...
Christopher Lim
Christopher Lim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang memiliki minat dalam pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jejak Inspiratif Studek FPB UKSW: Mewujudkan SDGs melalui Petualangan Berkelanjutan di Yogyakarta

24 Juli 2023   21:41 Diperbarui: 24 Juli 2023   22:14 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah perjalanan penuh inspirasi di Bhumi Merapi, kami melanjutkan perjalanan menuju Omah Oblong, yaitu sebuah pabrik T-shirt yang dijadikan multifungsi sebagai tempat produksi, berjualan, serta wisata yang dapat menjadi pembelajaran proses pembuatan pakaian. Meskipun tidak terkaitan langsung dengan tujuan studi kami, kami tetap dapat belajar melihat industri lokal dan bagaimana bisnis dapat berkontribusi pada SDGs nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Topik Penelitian yang Terkait:

- Pengembangan Program Pariwisata Berbasis Industri Pakaian: Strategi Pengelolaan dan Pemasaran

 

Setelah berkeliling dan beristirahat makan malam, kami menginap di hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk hari berikutnya.

Hari Kedua

Sumber: Foto Penulis
Sumber: Foto Penulis

Hari kedua Studek kami dimulai pada pukul 6.00 dengan sarapan dan check out hotel pada pukul 7.30. Perjalanan dilanjutkan ke Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Universitas Gadjah Mada (UGM), sebuah pusat penelitian dan pengembangan teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.

Kami diajak untuk melihat teknik pengemasan dan pemasaran produk singkong ketan dan minuman dari buah lokal yaitu markisa. Selanjutnya, kami melihat shed storage tempat merekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman varietas unggul seperti padi gamagora 7. Tidak hanya itu, kami juga melihat pemanfaatan kotoran ternak sapi untuk dijadikan biogas dan tempat budidaya maggot.

Tak ketinggalan, kami diajak melihat Rumah Inovasi Daur Ulang (RInDU) yang melakukan pengolahan limbah organik (daun) menjadi pupuk maupun input media tanam. RInDU juga mengolah limbah non-organik seperti tutup botol plastik menjadi alas gelas dan masker bekas yang dijadikan gelas. Semua inovasi ini merupakan upaya konkret dalam mendukung SDGs nomor 12 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Topik Penelitian yang Terkait:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun