Mohon tunggu...
Christopher Jaya
Christopher Jaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis ini lahir di akhir milenium, 26 April 1999. Berarti dirinya baru memanasi bangku SMA. Penulis ini tertarik menuliskan cerita, filosofi, pelajaran dan perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Solusi untuk Permasalahan Infrastruktur Negara: Mari Ubah Diri!

5 Desember 2015   16:33 Diperbarui: 5 Desember 2015   16:33 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua hal itu adalah biang kerok masalah-masalah infrastruktur di Indonesia.

Dan satu lagi, sampah. Iya sampah. Nggak ada ujungnya cerita sampah ini. Awalnya kita menikmati sesuatu. Eh, ada bagian yang tidak terpakai = sampah. Sampah harus dibuang. Kalau ada tempat sampah bagus. Kalau nggak ada, di tengah jalan juga oke lah. Di sungai juga nggak masalah, kan cuma satu doang. Iya sih, tapi begitu banyak orang yang berpikiran begitu, langsung muncul gunungan sampah dan pendangkalan sungai di mana-mana.

Jadi, solusi paling baik untuk mendukung perkembangan infrastruktur di negara kita tercinta adalah, ubah dulu diri kita. Siapkan diri untuk menghadapi inovasi-inovasi yang ada. Jangan sampai begitu muncul satu hal baru di kota kita, hal baru itu langsung rusak atau tidak dapat dipakai lagi. Juga, kita sebaiknya memanfaatkan semua hal yang sudah disediakan. Seperti menggunakan kendaraan umum, atau naik kereta. Sebab semua pengguna kendaraan pribadi tuh yang ngambil sumbangsih saya dalam menambah pelanggaran di sekolah akibat saya terlambat.

Juga, yang terakhir, harus ada mental pemelihara di dalam diri kita. Adanya kepedulian untuk menjaga infrastruktur negara tentunya akan membuat alat-alat vital negara jadi lebih efektif. Terlebih, itu berarti kita juga harus mendukung perkembangannya. Seperti membayar pajak dengan rutin, atau membuat perubahan-perubahan kecil kayak ikut kerja bakti di lingkungan kita.

Sebab, katanya sih, perubahan diri sendiri adalah awal dari perubahan besar lingkungan sekitar. Salam perubahan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun