Mohon tunggu...
Christopher Clement
Christopher Clement Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Normal guy

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Atasi Hoaks dengan CLBK

3 Juni 2019   23:39 Diperbarui: 3 Juni 2019   23:49 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi telah membawa perubahaan yang besar pada kehidupan masyarakat Indonesia di berbagai bidang. Salah satu bidang yang mendapat pengaruh besar dari globalisasi adalah teknologi. Kemajuan dalam teknologi berbanding lurus dengan reproduksi informasi yang berkembang di masyarakat. Zaman sekarang, informasi mampu dengan mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Hanya dengan berbekal gawai, internet, dan sosial media, informasi-informasi dari berbagai daerah, pulau, atau bahkan belahan dunia lain terasa sangat dekat dan mudah di dapat. Di suatu sisi, kenyataan ini dapat berdampak positif karena masyarakat dapat memperluas pengetahuaannya tentang banyak hal.

Namun di sisi lain, kemudahan mengakses informasi ini juga dapat menjadi negatif, ketika fakta-fakta informasi yang ada dicampur adukka dengan kabar-kabar palsu atau yang sering disebut hoaks. Masalah ini membuat publik cenderung tidak bisa membedakan mana yang fakta dan hoaks.

Hoaks muncul berulang-kali melalui berbagai jejaring media sosial, entah dari bidang politik, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Bahkan, hoaks tidak hanya menyangkut masalah publik, tapi juga privasi seseorang. Hoaks itu berkembang sangat cepat dan mampu memecah persatuan Indonesia.

Fakta ini dapat jelas terlihat bagaimana pendapat-pendapat antar beberapa kelompok yang berbeda pendapatyang beredar di sosial media. Pendapat yang cenderung saling menjatuhkan dan mencaci maki, seolah mereka lupa bahwa mereka adalah saudara sebangsa dan setanah air. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia masih belum bisa menyaring informasi yang beredar di media sosial.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, melalui kegiatan "ATASI HOAKS DENGAN CLBK", penulis mengharapkan masyarakat umum di Surabaya mampu memberi contoh teladan dan pengajaran kepada masyarakat lain tentang mengatasi kabar hoaks. Hal itu dapat terwujud dan dimulai dari setiap kepribadian masyarakat umum di Surabaya yang mampu memeriksa kebenaran informasi yang didapat, tidak ikut menyebarkan informasi yang ternyata hoaks, dan ikut memberi tahu hal sebenarnya jika mengetahui ada orang yang mempercayai hoaks yang beredar.

Tujuan dari kegiatan 'Atasi Hoaks dengan CLBK' ini adalah untuk menggambarkan bagaimana cara  masyarakat umum yang ada di Surabaya dalam memerangi berita hoaks. Sehingga, diharapkan masyarakat umum di Surabaya lebih peduli dan bijak dalam menghadapi isu-isu yang belum diketahui kebenarannya.

Kegiatan ini berbentuk sebuah kampanye dengan pembagian stiker yang mengajak masyarakat umum di Surabaya mengatasi berita hoaks dengan CLBK. CLBK sendiri adalah singkatan dari Cermati, Lihat, Baca, dan Kritis. Maksud dari cermati adalah cermati sumber berita yang didapat.

Lihat adalah masyarakat umum di Surabaya mampu membedakan gambar atau video yang beredar bukan hasil manipulasi. Maksud dari Baca adalah membaca keseluruhan berita dari awal hingga akhir. Dan yang terakhir adalah kritis dalam menyikapi masalah yang diangkat dalam berita tersebut.

Untuk mengetahui respon masyarakat umum di Surabaya sebelum dan sesudah kampanye, maka akan dibagian angket untuk memperoleh data. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat umum yang ada di Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13-17 Mei 2019.

Dari hasil kegiatan kampanye atasi hoaks dengan CLBK melalui stiker dan penyeberan angket, maka di dapatkan data pemahaman 50 responden dari masyarakat umum di Surabaya tentang kepedulian terhadap hoaks dan pemahaman terhadap CLBK. Data yang didapatkan sebagai berikut :
1.Umur Responden


Dari data di atas didapatkan umur responden yang paling banyak adalah di umur 15-20 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak generasi muda yang menjadi responden.

2.Pendidikan Terakhir

dokpri
dokpri
Dari data tersebut didapatkan bahwa sebanyak 80 % responden pendidikan terakhirnya adalah mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa banyak responden yang telah mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3.Pendapat Respon terhadap Hoaks yang dapat memecah bangsa

dokpri
dokpri
Pendapat responden terhadap petanyaan Hoaks yang dapat memecah bangsa adalah 100 %. Hal ini berarti seluruh responden menyadari bahaya akan hoaks yang beredar

4.Sikap Responden terhadap Berita Hoaks yang berdar
Sikap dari 50 responden terhadap berita Hoaks cukup beragam. Kebanyakan mengambil sikap untuk tidak peduli dan tidak menyebarkan. Ada yang mengambil sikap untuk ikut memberitahu yang lain atau dengan melaporkan ke pihak yang berwajib. Ada satu responden yang mengambil sikap biasa aja.
5.Pengetahuan terhadap CLBK

dokpri
dokpri
Dari data tersebut didapatkan data 90 % Responden memahami makna dari CLBK atau Cermati, Lihat, Baca, dan Kritis dalam menolak kabar Hoaks. Sedangkan 10 % belum memahami. Hal ini dapat dikarenakan karena penjelasan  yang mungkin kurang dipahami oleh responden.

6.Keinginan untuk mengajak orang lain melawan Hoaks

dokpri
dokpri
Dari data di atas didapatkan 64 % responden berkeinginan untuk mengajak orang lain untuk melawan Hoaks. Sedangkan sisanya memilih mungkin. Hal ini dapat dikarenakan sifat responden yang tertutup sehingga tidak terlalu yakin mampu mengajak orang lain untuk melawan hoaks.

Saran untuk kegiatan ini adalah jumlah responden alangkah baiknya lebih banyak. Selain itu kampanye ini juga bisa dilakukan tidak hanya di Surabaya, melainkan di kota-kota lain, dan juga bisa dikampanyekan di media sosial.

*Stiker Atasi Hoaks Dengan CLBK 

dok. pribadi
dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun