Setiap tahun, Kanisius menyelenggarakan Edufair bagi semua siswa Kanisius serta pengunjung dari luar sekolah. Di dalam Edufair, berbagai universitas dan organisasi dari Indonesia dan luar negeri mengirim representatif ke Kanisius untuk memamerkan dirinya dan memberikan informasi yang berguna bagi siswa.Â
Mereka berbagi informasi melalui dua cara. Cara pertama adalah menggunakan booth yang diadakan di ruang kelas Kanisius. Di dalam booth, dua representatif memberikan informasi umum menjawab pertanyaan mengenai yang mereka merepresentasikan. Cara kedua adalah menggunakan presentasi yang dilakukan di ruang kelas dan ruang theater. Di dalam presentasi, pembicara memberikan informasi yang lebih memperdalam.Â
Edufair membantu siswa dalam membuat rencana untuk memilih universitas. Sebelum Edufair, siswa hanya mendapat informasi mengenai universitas dari internet, teman, dan keluarga. Saat Edufair, siswa diberi kesempatan untuk mengunjungi booth dan presentasi. Ini memperluas informasi yang siswa mengetahui pilihan-pilihan yang mereka punyai. Ini juga membantu siswa dalam mengetahui informasi yang perlu dicarikan.Â
Kanisius mempunyai sistem booth wajib yang dipakai untuk semua siswa Kanisius. Setiap siswa disuruh untuk mengunjungi 10 booth yang sudah ditentukan pihak sekolah. Sistem ini bertujuan supaya siswa mendapat informasi yang baru selain informasi yang sedang dicari siswa tersebut.Â
Sistem ini berfungsi sesuai tujuannya dalam memberikan siswa informasi baru. Tapi, sistem ini belum sempurna. Menurut saya, ketidaksempurnaan ini terletak pada pemilihan booth wajib.Â
Pemilihan booth wajib pada sistem ini dilakukan tanpa melihat pada minat siswa. Ini menjadi masalah karena beberapa universitas tidak mempunyai jurusan yang sesuai dengan minat siswa. Ini menyebabkan beberapa booth wajib tidak sesuai dengan yang siswa sedang mencarikan.Â
Seharusnya, booth wajib yang dipilih menyesuaikan dengan minat siswa. Ini dapat dilakukan dengan melakukan survei terlebih dahulu. Survei semacam ini dapat dilakukan, seperti yang dilakukan oleh BK untuk mengetahui studi lanjut setiap siswa. Lebih lagi, survei yang dilakukan BK untuk mengetahui studi lanjut siswa juga dapat digunakan untuk memilih booth wajib.Â
Survei yang dilakukan untuk booth wajib dapat menanyakan tentang universitas yang siswa berencana untuk memilih, jurusan yang ingin dipilih, serta minat siswa secara umum. Minat siswa sangat penting dalam menentukan booth yang berguna karena siswa akan ingin memilih jurusan yang sesuai dengan minat yang dimilikinya. Survei ini dapat diberikan kapan saja dan diselesaikan dalam beberapa menit.Â
Penggunaan survei ini tidak hanya berguna untuk menentukan booth wajib, melainkan juga untuk menentukan booth dan presentasi yang muncul di Edufair. Ini menghindari keberadaan booth dan presentasi yang jarang dikunjungi. Jadi, ini menjadi keberuntungan bagi pihak booth dan presentasi juga karena booth dan presentasi yang ada pasti akan dikunjungi oleh siswa.Â
Edufair merupakan sebuah kegiatan yang sangat berguna bagi siswa untuk mencarikan universitas dan jurusan yang tepat untuk mengembangkan ilmu mereka. Oleh karena itu, Edufair merupakan kesempatan yang perlu digunakan dengan baik oleh setiap siswa supaya mereka dapat memanfaatkan informasi yang diberikan.Â
Sekolah dapat membantu siswa dalam menggunakan kesempatan ini dengan mengadakan survei terlebih dahulu beberapa bulan sebelum pengadaan Edufair terjadi. Survei tersebut membantu sekolah memilah booth dan presentasi yang berguna bagi siswa. Ini membantu siswa untuk dapat fokus dalam mendapatkan informasi yang relevan dengan apa yang mereka perlu mengetahui tanpa adanya kunjungan booth yang tak berbuah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H