Mohon tunggu...
Christoper Rusli
Christoper Rusli Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hello

Mohon bantuannya dalam like dan share artikel saya :) (Pelajar/Mahasiswa)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sadar Diri

27 Januari 2023   07:56 Diperbarui: 27 Januari 2023   08:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Saya tidak suka sama orang yang sok tau, banyak ngomong tapi gak ngerti. Makanya saya diam, supaya saya tidak membenci diri saya sendiri." ~ Cak Lontong

Self-Love, apakah itu? Merupakan upaya mencintai diri sendiri dengan sepenuhnya. Baik dalam mencintai kelebihan maupun kekurangan diri sendiri. Istilah ini sangat ramai diperbincangkan, karena masih banyak orang yang kurang mencintai diri sendiri, masalah ini biasanya sering ditemukan para remaja.

Padahal fenomena tersebut bisa saja menimbulkan dampak negatifnya ketika seseorang menjalani kehidupannya sehari-hari. Sebagai contoh, mengabaikan apa yang mental dan fisik butuhkan seperti kurang istirahat karena hanya berfokus pada keinginan untuk memenuhkan kepuasan diri atau pikiran negatif yang ada di kepala.

Hal ini tentunya memiliki kemungkinan berakibat fatal yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan mental. Karena itu, pastikan untuk mencintai dirimu sendiri. Jika kamu bingung bagaimana melakukannya kamu tidak perlu khawatir dan tidak perlu merasa 'insecure'.

Sebab, ada banyak jumlah cara yang dapat kalian lakukan untuk menerima dan mencintai diri sendiri agar hidup kalian semakin bermakna dan tidak perlu merasa khawatir. 

Tahap pertama menerapkan self-love adalah dengan belajar mengenal diri sendiri. Cobalah berkomunikasi dan berdamai dengan diri. Bukan berarti kita mengobrol dengan diri kita sendiri ya dengan kaca! Kalian harus temukan berbagai jawaban yang mengganjal di hati kita sendiri, seperti apa yang ingin dicapai, apa ketakutan terbesar, dan apa kekuatan yang dimiliki.

Tahap kedua, dengan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap individu itu unik dan berbeda-beda, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita tidak perlu bersifat kompetitif dan membandingkan diri dengan orang lain, apalagi dalam hal bersosialisasi. Jangan lupakan satu hal, bahwa tidak ada satu manusia pun yang sempurna.

Daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik fokus mengejar mimpi dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan begitu, maka akan merasa lebih bebas dan termotivasi menjalani hidup.

Tahap ketiga, jangan pedulikan dengan hinaan dari orang lain. Perlu diingat, bahwa dalam hidup, mustahil kita bisa membahagiakan semua orang. Karena itu, jangan terlalu membebani diri dengan penilaian orang lain terhadap anda. Apalagi orang yang tidak memiliki kontribusi dalam hidup Anda, lebih baik abaikan saja.

Tetapi jika kita mendapat kritik dan saran sebaiknya kita saring terlebih dahulu, karena pasti dapat menjadi sebuah referensi agar dapat menjadi lebih baik, meskipun ada juga kritik yang tidak baik, kita tidak usah dibawa kehati.

Tahap keempat, mulailah berani dalam mengambil keputusan. Apakah pernah merasa ragu saat dihadapkan dengan kondisi harus mengambil keputusan? Saat Anda mencintai diri sendiri, tentu akan lebih paham mengenai apa yang terbaik untuk diri. Hal ini akan mendorong Anda lebih berani mengambil keputusan apa pun resikonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun