"Perkembangan teknologi informasi yang pesat tersebut harus betul-betul kita arahkan, kita manfaatkan kearah yang positif, kearah untuk kemajuan bangsa kita. Untuk menambah pengetahuan, memperluas wawasan, menyebarkan nilai-nilai positif, nilai-nilai optimisme, nilai-nilai kerja keras, nilai-nilai integritas dan kejujuran, nilai-nilai toleransi dan perdamaian, nilai-nilai solidaritas dan kebangsaan," kata Presiden Joko Widodo dikutip dari laman Setkab.go.id. Â Â Â Â Senada dengan itu semua para tokoh publik, masyarakat secara khusus para pemuda didorong untuk maju bersama. Saat kita selalu menoleh dan melihat keburukan sekitar maka tak akan pernah bisa bangkit. Sinergi positif tetap perlu diolah secara personal. Kita tidak bisa terus mengandalkan pemerintah, para tokoh publik, pendidikan formal dan lainnya, kita bisa mulai dari masing-masing individu.
    Lantas sebetulnya sinergi ini mau membawa pada sebuah kemerdekaan yang seperti apa? Kemerdekaan punya definisinya masing-masing. Kemerdekaan dalam konteks ini tentu sebuah kebijaksanaan dalam menggunakan ruang tanpa batas yang diciptakan oleh kemajuan teknologi ini. Inilah yang akan menjadi modal bagi setiap individu secara khusus para pemuda sebagai masa depan bangsa untuk ikut maju bersama derap era digitalisasi ini dan mewujudkan cita-cita yang disebutkan diawal.
     Masa ini merupakan masa transformasi yang penting. Pandemi menghadapkan pada kenyataan yang sesungguhnya. Kenyataan inilah yang perlu terus kita perbaiki agar menjadi sebuah kenyataan yang baik sebagai sinergi positif pada generasi penerus bangsa. Dibutuhkan sebuah kualitas berpikir bukan hanya kuantitas.
    Kemajuan teknologi saat ini tidak perlu sepenuhnya dianggap negatif dan menghilangkan keprecayaan masyarakat pada kemajuan ini. Yang perlu masyarakat secara khusus para pemuda miliki adalah pemikiran kritis yang didorong oleh keinginan adanya kejelasan relasi dalam pikiran dan kebijaksanaan serta tindakan. Keterlambatan memahami arti terdalam dari kemajuan teknologi yang ada terkait erat dengan kehidupan dan kelestarian lingkungan. Secara khusus pada masa pandemi ini yang diuji bukan hanya daya tahan tubuh seseorang, melainkan ujian bagi daya pikir individu dan komunal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H