Mohon tunggu...
Christofher Dylan Antonio
Christofher Dylan Antonio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang berorientasi dalam aspek hukum

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Investasi: Memanfaatkan Teknologi Blockchain untuk Transparansi dan Efisiensi

3 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 3 Oktober 2024   09:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Namun, tantangan hukum tidak bisa diabaikan. Di Indonesia, Peraturan OJK No. 13/POJK.04/2021 mengatur mengenai aset kripto sebagai sekuritas. Di sinilah pentingnya kolaborasi antara regulator, pelaku pasar, dan pengacara untuk menciptakan ekosistem yang aman dan dapat diandalkan bagi investor. Dengan melakukan ini, kita dapat memastikan bahwa tokenisasi aset tidak hanya menjadi tren, tetapi juga dapat memberikan manfaat jangka panjang.

Kontrak Pintar dan Kepatuhan Hukum: Langkah ke Depan

Kontrak pintar memiliki potensi untuk merevolusi cara kita menjalankan transaksi di pasar modal. Dengan otomatisasi yang ditawarkan oleh kontrak pintar, banyak proses yang sebelumnya memerlukan intervensi manusia dapat dilakukan secara efisien dan aman. Namun, tantangan hukum terkait pengakuan dan penegakan kontrak pintar dalam sistem hukum tradisional masih menjadi perhatian

Di Indonesia, regulasi mengenai kontrak pintar masih minim. Untuk itu, perlu ada dialog terbuka antara regulator dan pemangku kepentingan untuk membangun kerangka hukum yang mendukung penerapan kontrak pintar. Hanya dengan cara ini kita bisa memastikan bahwa teknologi yang menjanjikan ini dapat digunakan secara optimal.

Kelemahan dan Tantangan Blockchain

Regulasi yang Belum Matang: Salah satu tantangan terbesar dalam penerapan blockchain di pasar modal adalah ketidakpastian regulasi. Banyak negara, termasuk Indonesia, masih berjuang untuk merumuskan regulasi yang tepat untuk mengakomodasi teknologi ini. Tanpa kerangka hukum yang jelas, investor mungkin ragu untuk berinvestasi dalam aset berbasis blockchain.

Volatilitas Cryptocurrency: Meskipun ada banyak potensi dalam cryptocurrency, volatilitas harga yang ekstrem dapat menjadi penghalang bagi investor tradisional. Ketidakpastian ini membuat banyak orang enggan untuk memasukkan cryptocurrency dalam portofolio investasi mereka.

Keamanan dan Risiko Teknologi: Meskipun blockchain sendiri aman, pertukaran cryptocurrency dan dompet digital masih rentan terhadap peretasan. Kasus pencurian cryptocurrency yang merugikan banyak investor menunjukkan bahwa keamanan adalah masalah yang harus diatasi dengan serius.

Kesadaran dan Pemahaman yang Rendah: Meskipun teknologi blockchain memiliki banyak keunggulan, kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang cara kerjanya masih rendah. Hal ini dapat menghambat adopsi luas dari teknologi ini dalam pasar modal.

Bagaimana Investor Dapat Memanfaatkan Tren Ini

Pendidikan dan Penelitian: Investor perlu memahami dasar-dasar cryptocurrency dan teknologi blockchain. Membaca buku, mengikuti kursus online, atau bergabung dengan komunitas crypto dapat membantu meningkatkan pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun