Mohon tunggu...
Christoffel Mintardjo
Christoffel Mintardjo Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Author, Consultant, Technopreneur, PhD Student, Startup Founder, Philospher

Jika Anda ingin mengalami keajaiban dalam hidup, maka jadikanlah hidup Anda keajaiban. Motto: Simple - Smart - Superior

Selanjutnya

Tutup

Money

Pendanaan Perusahaan Digital dalam Ekosistem Startup

1 September 2020   00:54 Diperbarui: 1 September 2020   00:57 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Rata-rata Putaran Pendanaan Seri A, B, dan C Tahun 2020 (Secara Global) Sumber: situs fundz.net

Tren kewirausahaan di abad 21 adalah para teknoprenur (technology entrepreneur) mendirikan perusahaan-perusahaan rintisan atau populer dengan istilah startup. Virus startup ini mewabah di seluruh dunia dimulai dari negara Amerika Serikat dan Kota San Fransisco sebagai ibukota startup dunia khususnya di Lembah Silikon. Pandemi startup ini kemudian menjalar ke seluruh dunia dengan terciptanya beragam pusat-pusat startup baru di berbagai benua di seluruh dunia. Para generasi muda dimotivasi oleh cerita-cerita kesuksesan dari pendiri startup yang menjadi sukses di usia sangat muda sehingga mereka berlomba-lomba untuk menjadi teknoprenur dan mendirikan perusahaan startup. 

Startup dikutip dari dari Eris Ries seorang pakar startup: "startup adalah institusi manusia yang dirancang untuk menciptakan sesuatu yang baru ditengah kondisi ekstrim dan tidak pasti." Intinya bahwa startup merupakan organisasi bisnis atau nirlaba yang dibentuk oleh teknoprenur untuk menciptakan inovasi produk dan jasa dalam kondisi disrupsi dan situasi VUCA seperti bergejolak, tidak pasti, kompleks dan tidak jelas. Kondisi VUCA ini menyebabkan perlunya kemampuan adaptasi startup yang tinggi sebab jika tidak mampu beradaptasi maka tingkat kegagalan dalam bisnis akan meningkat secara drastis. Tingkat pertumbuhan yang sangat cepat juga menyebabkan tingginya kegagalan khususnya bagi pengusaha startup yang baru memulai bisnisnya.  Hal ini karena pertumbuhan yang cepat pada satu startup akan menyebabkan startup yang lain akan terdisrupsi dan mengalami kegagalan dalam beradaptasi dan berkompetisi dengan para pesaing startup lainnya.

Startup terdiri dari ekosistem yang membentuk startup itu sendiri. Beragam hal mulai dari finansial, ketrampilan tenaga kerja, infrastuktur teknologi informasi, mentor serta hal-hal lainnya yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang bisnis startup startup. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang ekosistem startup ini menyebabkan sembilan puluh persen startup yang didirikan oleh para teknoprenur gagal sebelum mencapai usia lima tahun. Permasalahan terhadap tingkat kegagalan startup yang tinggi dapat dikurangi dengan meningkatkan pemahaman terhadap ekosistem startup digital seperti aspek pendanaan terhadap startup.

Ekosistem Startup: Pendanaan

Alasan mengapa perusahaan startup membutuhkan pendanaan disebabkan tanpa pendanaan yang memadai suatu usaha startup akan gagal dengan sendirinya. Biasanya jumlah nominal pendanaan yang dibutuhkan untuk dapat membuat startup sukses sangat besar melebihi kemampuan finansial para pendiri startup. Untuk merealisasikan visi dari teknoprenur pendiri startup dengan pertumbuhan yang sangat cepat dibutuhkan pendanaan yang seringkali sangat cepat dan sangat besar pula. Pendanaan finansial dari startup biasanya disebut putaran pendanaan. Langkah-langkah untuk putaran pendanaan seperti dikutip dari Forbes antara lain: mengumpulkan data, riset investor, membuat dan melatih kemampuan presentasi singkat, mengunjungi pertemuan dan promosi investasi, membangun hubungan, membuat proposal penawaran, bertahan dari uji tuntas, serta menutup putaran pendanaan dengan transfer dan dokumen pendukung lainnya. 

Ketika investor seperti pemodal ventura menginvestasikan dananya kepada startup mereka tidak mengharapkan pengembalian investasi seperti investasi tradisional. Biasanya para pemodal ventura ini merupakan investor yang memiliki kekayaan luar biasa sehingga mereka menyediakan pendanaan kepada startup dengan syarat hanya sedikit kepemilikan dari perusahaan. Mereka dikenal dengan sebutan investor/ pendana  malaikat atau investor bibit.  Walaupun terlihat tidak mengharapkan imbal hasil namun ketika suatu startup mengalami peningkatan valuasi maka nilai kepemilikan di perusahaan tersebut akan meningkat beribu-ribu kali lipat hanya dalam beberapa tahun saja. Kisah sukses ini misalnya terjadi pada investor malaikat Peter Thiel yang menanamkan investasinya pada startup baru dari seorang teknoprenur muda yang drop out kuliah dengan "hanya" investasi sebesar $500 ribu dolar (Rp 7 miliar)  (2004) dan ketika startup tersebut sukses nilai investasinya meningkat dua ribu kali lipat (2000%) menjadi $ 1 miliar  (Rp 14 triliun). Startup tersebut dikenal sebagai media sosial Facebook.

Putaran Pendanaan

Tahapan Sebelum Pembibitan (Pre-Seed)

Tahapan awal pendanaan startup. Pendanaan startup ini biasanya diambil dari modal yang dikumpulkan dari para keluarga dan kenalan. Tahapan ini juga sering disebut bootstraping atau modal sendiri. Pada tahap ini seringkali para pemodal ventura belum masuk sebagai investor, walaupun ada beberapa pemodal malaikat yang mau masuk pada pendanaan awal ini namun hanya sedikit sekali yang terdata.

Tahapan Pembibitan (Seed)

Pada tahapan ini para pemodal malaikat mulai memberikan modal mereka kepada startup secara resmi untuk mendanai visi dan ide teknoprenur untuk mendirikan atau menjalankan startup. Para pemodal di tahap kedua ini seperti pemodal malaikat, pendana tertentu, inkubator dan akselerator bisnis juga masuk sebagai pemodal dalam tahapan ini. Modal yang disediakan antara $10 ribu-$100 ribu atau Rp 140 juta-Rp 1,4 milyar. Tujuan pendanaan terutama untuk penelitian, uji pasar dan produk, perekrutan talenta kunci, dan pengembangan produk. Para pemodal dalam tahap ini menggunakan strategi yang disebut semprot dan berdoa. Caranya berupa investor berinvestasi kepada beberapa startup selanjutnya jika ada startup yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan maka investor tersebut akan menambah investasinya kepada startup tersebut secara masif. 

Tahapan Seri A

Tahapan ini merupakan tahapan dimana ide dan visi dari teknoprenur terhadap suatu startup memberikan bukti yang bisa diukur bisa berupa finansial ataupun berupa jumlah konsumen atau produk dan layanan yang digunakan. Hal ini menjadi suatu sinyal bahwa startup tersebut bisa dimonetisasi dalam jangka panjang.  Modal dalam tahapan ini ditujukan untuk mengoptimalkan apa yang telah dikerjakan dan dieksplorasi oleh startup tersebut. Modal terutama untuk membuat supaya model bisnis yang telah dibuat pada tahapan ide bisnis menjadi lebih tajam dan mampu menjadi mesin uang bagi pengusaha, startup dan investor. Para pemodal ventura awal akan menambah modal pada tahapan ini selain itu para pemodal lain mulai memasuki tahapan ini seperti perusahaan keluarga, perusahaan ekuitas swasta,  perusahaan pengelola investasi seperti asuransi dan dana pensiun. Tahapan pendanaan putaran seri A untuk startup di Indonesia antara Rp 10 miliar-Rp 33 miliar. Namun secara rata-rata global di tahun 2020 putaran pendanaan startup seri A adalah $15,6 juta atau Rp 218,4 miliar.

Tahapan Seri B

Pendanaan seri B merupakan ranah dari pemodal ventura. Pada tahap ini merupakan tahapan membangun perusahaan serta mengembangkan bisnis yang sudah sukses. Modal pada tahap ini terutama digunakan untuk pengembangan tim manajemen, perluasan pasar secara geografis, dan peningkatan skala usaha. Pada tahap ini biasanya startup mulai diincar oleh perusahaan-perusahaan lebih besar dari industri yang sejenis untuk diakuisisi. Secara rata-rata global tahapan seri B ini pendanaannya adalah sekitar $33 juta atau Rp 462 miliar. Sedangkan tahap ini untuk startup di Indonesia pendanaannya adalah sekitar Rp 22 miliar-Rp 80 miliar.

Tahapan Seri C

Pendanaan seri C ini adalah startup yang telah mendekati valuasi $100 juta atau Rp 1,4 triliun. Pendanaan pada tahap ini mencapai antara $50 juta-$1 miliar (Rp 700 miliar-Rp 14 triliun). Tahap ini biasanya dicapai oleh startup yang disebut Unicorn yang telah mencapai valuasi $1 miliar. Tahapan ini para teknoprenur pendiri startup biasanya memilih untuk meneruskan menjadi perusahaan aplikasi super yang bergerak disemua lini secara masif seperti kasus startup Gojek di Indonesia atau menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan publik dengan melakukan IPO atau penawaran saham perdana kepada publik dan mencatatkan perusahaan di bursa efek seperti startup Xiaomi dan startup Alibaba. 

Selain putaran pendanaan di atas terdapat beberapa pendekatan yang perlu ditambahkan dalam pendanaan pada ekosistem startup.

Urun Dana Ekuitas-UDE (Equity Crowdfunding-ECF), UDE merupakan platform yang membuat para banyak pengguna individu untuk bisa berinvestasi pada startup dengan imbalan ekuitas perusahaan. ECF ini bisa mendemokratisasi investasi individu pribadi pada startup dengan jumlah uang yang sedikit namun dengan jumlah investor yang sangat banyak. 

Urun Dana Produk (UDP) (Product Crowdfunding), UDP merupakan putaran pendanaan urun dana produk, dimana perusahaan menyediakan produk yang seringkali masih pada tahap pengembangan dengan imbalan modal. Pendanaan ini bisanya diselesaikan pada platform pendanaan.

Penawaran Koin Perdana-PKD (Initial Coin Offering-ICO), PKD berarti mengumpulkan permodalan untuk startup melalui urun dana melalui mata uang digital (cryptocurrency) sebagai modal. 

Ekuitas Swasta (Private Equity), merupakan pendanaan yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta atau perusahaan pengelola investasi seperti asuransi dan dana pensiun. Pendanaan ini biasanya dilakukan pada tahap akhir dari pendanaan. Biasanya tahapan ini lebih rendah risikonya karena perusahaan startup sudah mapan.

Sumber:

Eric Ries. 2011. The Lean Startup. New York: Fletcher and Company

https://www.forbes.com/sites/neilpatel/2015/01/16/90-of-startups-will-fail-heres-what-you-need-to-know-about-the-10/#62ab6b986679

https://www.forbes.com/sites/alejandrocremades/2018/12/26/how-funding-rounds-work-for-startups/#638fa6187386

https://www.ycombinator.com/library/4A-a-guide-to-seed-fundraising

https://money.cnn.com/2012/08/20/technology/facebook-peter-thiel/index.html

https://www.fundz.net/what-is-series-a-funding-series-b-funding-and-more

https://www.maxmanroe.com/mengenal-4-jenis-istilah-tahapan-pendanaan-startup.html

https://support.crunchbase.com/hc/en-us/articles/115010458467-Glossary-of-Funding-Types

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun