Mohon tunggu...
Christoffel Mintardjo
Christoffel Mintardjo Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Author, Consultant, Technopreneur, PhD Student, Startup Founder, Philospher

Jika Anda ingin mengalami keajaiban dalam hidup, maka jadikanlah hidup Anda keajaiban. Motto: Simple - Smart - Superior

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Scopus dan SCImago: Indeks Jurnal Internasional Prestisius Untuk Para Akademisi

28 Agustus 2020   13:14 Diperbarui: 9 Juni 2021   09:56 4692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Infografis Pangkalan Data Scopus

Para akademisi sudah sering mendengar Scopus sebagai wadah dan tujuan untuk publikasi artikel penelitian atau pemikirannya sehingga dapat diakui sebagai peneliti secara internasional. 

Selain itu Scopus terkenal sebagai salah satu penerbit terindeks bereputasi utama untuk publikasi ilmiah terpandang dalam komunitas akademisi seluruh dunia. Namun seringkali para akademisi (termasuk di Indonesia) tidak mengenal secara mendalam tentang Scopus ini, serta bagaimana mengetahui indeks-indeks yang menjadi acuan dalam penerbit Scopus.

Scopus sebenarnya merupakan pangkalan data pustaka yang berisi sitasi abstrak dan artikel jurnal ilmiah. Scopus ini dikeluarkan oleh penerbit Elsevier sejak tahun 2004. Elsevier merupakan penerbit dan perusahaan riset berbasis di Amsterdam Belanda, merupakan penerbit dan penyedia informasi ilmiah, teknis dan medis terbesar di dunia yang telah berdiri sejak akhir abad ke-19. 

Perusahaan ini yang juga memiliki perusahaan lain seperti Mendeley dan Science Direct yang sering digunakan para akademisi. Pangkalan data Scopus saat ini berisi data beragam publikasi pada bidang ilmu tingkat teratas.

Baca juga: Ternyata Begini Cara Mudah Membuat Jurnal Internasional!

Scopus sebagai pangkalan data populer di kalangan akademisi  disebabkan beberapa faktor seperti jumlah artikel dan jurnal yang tersedia pada pangkalan data ini 20% lebih banyak dari pangkalan data WoS (Web of Science) (1997) dari penerbit Thompson Reuters.

Indeks Scopus juga mencakup jurnal dan artikel yang terdapat pada indeks Science Direct yang juga populer dan prestisius sebagai sumber referensi dan wadah publikasi di kalangan akademisi internasional, dan terakhir pangkalan data Scopus merupakan pangkalan data hak paten seluruh dunia yang telah dipublikasikan sejak sebelum perang dunia ke-2.

Pangkalan data Scopus mencakup empat bidang bidang ilmu utama, yaitu (1) ilmu hayati (life sciences), mencakup pertanian, biologi, neurosains, farmakologi; (2) ilmu sosial (social sciences), mencakup seni, humaniora, bisnis, manajamen, sejarah, ilmu informasi,; (3) ilmu fisik (physical sciences), mencakup fisika, kimia, rekayasa, matematika; serta (4) ilmu kesehatan (health sciences), mencakup paramedis, kedokteran gigi, keperawatan, kedokteran hewan. 

Baca juga: 3 Tips untuk Peneliti dalam Mempublikasikan Jurnal Internasional

Ketika memahami Scopus sebagai pangkalan data, bagaimana cara mengetahui Scopus sebagai suatu indeks pemeringkatan? Jawaban dari pertanyaan itu adalah Scopus sebagai pangkalan data terpisah dengan indeks pemeringkatan jurnal. Indeks pemeringkatan terhadap penerbit jurnal yang ada dalam pangkalan data Elsevier termasuk Scopus dan Sciencedirect dikenal dengan nama SJR Scimago (SCImago Journal & Country Rank). 

Dikutip dari situs resmi SCImago, ranking jurnal dan negara SJR merupakan portal publik mencakup jurnal dan indikator ilmiah yang dikembangkan dari informasi yang terdapat dalam pangkalan data Scopus dari penerbit Elsevier.

Indikator SJR dapat digunakan untuk menilai dan menganalisis domain ilmiah. Jurnal dapat dibandingkan atau dianalisis secara terpisah selain itu, peringkat negara juga dapat dibandingkan atau dianalisis secara terpisah. 

Jurnal dikelompokkan berdasarkan bidang subjek yaitu 27 bidang tematik utama, kategori subjek yaitu 313 kategori subjek khusus, atau menurut negara. Data kutipan diambil dari lebih dari 34.100 judul dari lebih dari 5.000 penerbit internasional dan metrik kinerja negara dari 239 negara di seluruh dunia. 

Baca juga: Tips Tembus Scopus #1: Bahasa Inggris dalam Artikel Jurnal Internasional

Platform ini mengambil namanya dari indikator SCImago Journal Rank (SJR), yang dikembangkan oleh SCImago dari algoritma Google PageRank. Indikator ini menunjukkan visibilitas jurnal yang terdapat dalam database Scopus dari tahun 1996. SCImago merupakan kelompok peneliti dari Consejo Superior de Investigaciones Científicas (Spanish National Research Council), Universitas Granada, Extremadura, Carlos III (Madrid) dan Alcalá de Henares, didedikasikan untuk analisis, representasi dan pengambilan data dan informasi melalui teknik visualisasi.

Sebelum adanya indeks publikasi ilmiah SCImago dari pangkalan data Scopus yang dikeluarkan oleh penerbit Elsevier, juga ada indeks World of Science (WoS) yang dikeluarkan oleh penerbit Thompson Reuters. Namun pada perkembangannya ternyata indeks Scopus menjadi lebih populer dan menjadi rujukan utama untuk penilaian dan pemeringkatan untuk jurnal internasional terindeks yang bereputasi baik.

Gambar 1. Infografis Pangkalan Data Scopus

Mengapa Scopus dijadikan sebagai salah satu acuan utama dalam menentukan reputasi publikasi ilmiah secara internasional? Hal ini dapat ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Guerrero-Bote dan Moya-Anegón (2012) yang menguji dan mengimplementasikan pengukuran SJR2 yang digunakan oleh SCImago. 

Pertama, pangkalan data Scopus merupakan pangkalan data ilmiah terbesar di dunia, dan mewakili keseluruhan data ilmu pengetahuan di seluruh dunia dalam dua dekade terakhir di abad ke-21. Kedua, walaupun pangkalan data Scopus lebih baru dibandingkan dengan pangkalan dari dari WoS, namun Scopus juga mencakup sebagian besar jurnal yang termasuk dalam penerbit Thompson Reuters Web of Science. 

Terakhir, kemudahan akses, dimana dibandingkan dengan pangkalan data WoS dari penerbit Thompson Reuters untuk mengakses sepenuhnya berbayar, untuk Scopus ini aksesnya gratis namun biasanya untuk mengunduh artikel lengkap yang ada dalam pangkalan data Scopus ada yang gratis namun kebanyakan juga mengenakan tarif tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun