Mohon tunggu...
christofel  nobel pale
christofel nobel pale Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Memancing...

Selanjutnya

Tutup

Bola

PUQIS FC, Kami Bukan Tim Anarkis

22 Oktober 2023   13:02 Diperbarui: 22 Oktober 2023   13:05 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Turnamen Sepak Bola Mini Paga TIMUR CUP 1 yang dipelopori oleh orang Mudah Paga Timur menarik perhatian banyak pihak dari berbagai Kalangan, baik kalangan politisi, kalangan Birokrasi sampai pada elemen masyarakat. Pasca pembukaan turnamen pada tanggal 28 November 2023 lalu turnamen tersebut membuming dengan Keikut sertaan 29 club dari berbagai wilayah kecamatan Paga, Mego dan Tana Wawo Kabupaten SIKKA Nusa TENGGARA TIMUR.

dari 29 club sepak bola mini terdapat CLUB PUQIS FC, Nama PUQS yang artinya Pu'u Kisa (dalam bahasa Lio) yang dalam bahasa Indonesianya disebut Pohon Ketapang, PUQIS dibentuk oleh sekolompok orang mudah dengan pemikiran yang sama, kelompok orang mudah PUQIS didominasi oleh orang mudah dengan latar belakang pekerjaan serabutan ada yang petani, nelayan, buruh kasar dan ada juga yang belum memiliki pekerjaan. 

PUQIS sempat menjadi Viral karena ulah satu dan dua orang yang mengatas namakan kelompok Puqis dalam beberapa aksi kenakalan remaja, hal ini menciptakan membuat kelompok ini menjadi buah bibir disegelintir orang yang belum mengenal mereka, saat ditemui dan diwawancara berhubung dengan kegiatan Keikut sertaan mereka dalam turnamen dan isu yang menyebar tentang PUQIS dikalangan masyarakat, Anak-anak puqis menyampaikan bahwa mereka bukan kelompok anarkis, mereka juga bukan tim anarkis, kami cinta damai kami cinta olahraga. 

Ha inipun dibuktikan oleh anak- PUQIS dibawah asuhan  Pelatih MOAT SAM, mereka bermain cukup apik dilapangan, tim ini menunjukan pola permainan Bola yang ramah dan menunjukan skill bermain Bola yang luar biasa, hal cukup mengharukan Tim yang awalnya ditangkap akan membawa kekacauan justru bermain dengan cukup tanang dan ramah walaupun pada akhirnya Meraka harus menyimpan koper dan pulang.

Salah seorang Pemain yang ditemui dan diwawancara yang tidak mau menyebut namanya, mengatakan bahwa" kami tidak seperti yang orang katakan, kami bukan brandal, kami juga premanisme tapi kami adalah orang muda yang dalam proses mencari jati diri kami, jangan menilai kami dari sisi buruk kami tapi pandanglah kami dari sisi orang mudah yang ingin bangkit dan berubah, kkami punya satu pesan lebih baik hidup dari hitam ke putih dari pada hidup dari putih kehitam, lebih baik jadi penjahat yang mau bertobat dari pada jadi orang benar yang munafik.

Selain itu juga para pemain saat ditemui terpisah yang juga enggan menyebut namanya, mengatakan bahwa"kami anak PQIS CINTA AKAN DAMAI.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun