Semua makhluk hidup memiliki sel, karena sel adalah penyusun makhluk hidup. Sel adalah tingkatan struktural kehidupan terendah yang memiliki sifat kehidupan, seperti reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respons terhadap lingkungan, homeostasis (pengaturan tubuh), serta adaptasi terhadap lingkungan di sekitaranya.Â
Dalam tubuh makhluk hidup, sel bisa bergabung dan bekerja sama membentuk tingkatan struktural kehidupan yang lebih tinggi, seperti jaringan, organ, dan sistem organ. Secara umum sel mempunyai fungsi masing-masing demi menjaga kelangsungan mahluk hidup atau organisme tersebut. Sel memiliki fungsi yang baik secara umum maupun secara khusus. Berikut adalah fungsi-fungsi sel secara umum:
- Mencari dan mendapatkan O2 dari lingkungan internalnya.
- Membuang zat sisa dan CO2 yang dihasilkan dari reaksi kimia.
- Melakukan berbagai reaksi kimia sedemikian rupa yang mengubah O2 dan dan mineral menjadi energi bagi sel.
- Sebagai alat untuk merangsang adanya kontak dengan lingkungan luar.
- Melakukan kontrol terhadap pertukaran zat yang terjadi antara sel dan lingkungan internal.
Berdasarkan strukturnya, sel bisa dibagi menjadi 2, yaitu sel prokariotik dan sel eukaritok. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti yang memisahkan materi genentik di inti sel dengan bagian sel yang lainnya. Sedangkan sel eukaritoik adalah sel yang sudah memiliki membran inti yang bertugas melindungi materi genetic sel atau DNA. Sel eukariotik juga dibagi lagi menjadi 2, yaitu sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan dan sel tumbuhan tentunya memiliki perbedaan. Perbedaan -- perbedaan tersebut akan kita bahas pada penjelasan kali ini.Â
Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Saat itu, Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah matu dengan menggunakan mikroskop sederhana.Â
Ia melihat adanya ruangan kecil kosong, kemudian menamakannya dengan sel (Bahasa Latin, cellula = kamar kecil). Penemuan tentang sel berkembang ketika Antoine van Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang melihat sel hidup dari alga Spirogyra dan bakteri menggunkan mikroskop pada tahun 1674. Setelah peristiwa itu banyak ilmuwan yang berlomba untuk mengungkapkan teori -- teori mengenai sel. Contohnya adlaah Jean Baptiste de Lamarck, Max Schultze, Henri Dutrochet, dan yang lainnya.
 Sel hewan dan sel tumbuhan tentunya memiliki perbedaan, terutama di bagian struktur / penyusunnya. Alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu menjelaskan apa saja penyusun dari sebuah sel. Secara keseluruhan, penyusun sel bisa dibilang ada banyak, kurang lebih 14 organela. Tetapi, saya akan menjelaskan beberapa organela saja yang memiliki peran penting dalam sel.
- Dinding Sel
Dinding sel adalah bagian terluar dari sebuah sel. Dinding sel ini hanya terdapat di sel tumbuhan, jamur, dan alga. Dinding sel ini memiliki noktah, yaitu bagian yang tidak menebal. Karena adanya noktah ini, dinding sel dapat menjalin hubungan antarplasma sel yang berbentuk jaluran yang disebut plasmodesmata. Fungsi dari dinding sel ini tentunya adalah melindungi bagian yang terletak di dalamnnya atau lebih singkatnya adalah melindungi sel dari ancaman dari luar.Â
- Membran Sel
Membran sel ini adalah bagian yang tersusun atas lemak, protein, dan lipoprotein. Membran sel ini memiliki sifat yaitu lentur. Membran sel terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian yang hidrofilik (suka air) dan hidrofibik (takut akan air). Membran sel ini memiliki fungsi yaitu pelindung sel agar isinya tidak keluar, mengontrol zat yang masuk, dan penerima rangsang dari luar.
- Nukleus atau Inti Sel
Nukleus merupakan organela terpenting pada sel, karena organela inilah yang mengatur kerja sel. Karena memiliki peran penting, nukleus ini memiliki pelindung yang disebut membran ganda. Di dalam nukelus ini, terdapat nukleuplasma yang terdiri atas kromatin yang tersusun atas DNA, RNA, dan protein. Nukleus ini juga memiliki pori -- pori yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya makromolekul dari nukleus. Organela ini memiliki anak inti yang disebut nukleolus. Seperti yang sudah disebutkan di atas, organela ini memiliki fungsi mengatur kerja sel.
- Vakuola
Vakuola adalah organela yang berisi air, cadangan makanan, dan sisa metabolisme. Vakuola terdapat di sel hewan dan sel tumbuhan. Hanya saja yang membedakan adalah ukuran dan jumlahnya.Di sel hewan, Vakola memiliki jumlah yang banyak, tetapi ukurannya kecil. Sedangkan tumbuhan memiliki jumlah yang sedikit tetapi ukurannya besar.Â
Pada organisme, vakuola dibagi menjadi 2, yaitu vakola makanan (mencerna dan mengedarkan hasil pencernaan) dan vakuola kontraktil (mengatur tekanan osmosis pada sel). Fungsi dari oraganela ini adalah menyimpan air. cadangan makanan, dan sisa metabolisme, menyimpan senyawa beracun, mempertahankan tekanan turgor, dan tempat penghancuran senyawa tertentu oleh enzim hydrolase.
- Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma adalah organel sel yang  dinding atau membran  terlihat berliku-liku seperti labirin. Terdapat dua jenis retikulum endoplasma dalam sel tumbuhan yaitu RE kasar dan halus. Pada RE kasar permukaannya ditempeli oleh butiran-butiran ribosom. Sedangkan pada RE halus tidak ditempeli ribosom. Fungsi retikulum endoplasma adalah sebagai jalur yang menghubungkan nukleus dan sitoplasma.
- Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang ada di dalam sel. Organela ini memiliki komponen utama yakni air, yakni sekitar 80% - 90%. Fungsi dari organela ini adalah tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.
- Ribosom
Ribosom ini berbentuk butiran. Letak dari ribosom ini bisa tersebar di sitoplasma, bisa juga menempel pada membrane Retikulum Endoplasma). Fungsi dari organela ini adalah sintesis protein, yaitu pencetakan protein di dalam sel.
- Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat memanjang / silindris. Organela ini memiliki membran ganda, yaitu membran dalam dan membran luar. Mitokondria ini memiliki DNA mitokondrian yang berfungsi mengatur sintesis protein ribosom di dalam mitokondria. Fungsi dari organela ini adalah respirasi sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
- Badan Golgi
Badan golgi terdiri atas tumpukan membran pipih sistema dari vesikula -- vesikula. Badan golgi yang terdapat pada tumbuhan disebut diktiosom. Perbedan badan golgi pada sel hewan dan sel tumbuhan adalah jumlahnya. Badan golgi pada sel tumbuhan jumlahnya lebih banyak daripada di sel hewan. Fungsi dari organela ini adalah sebagai alat sekresi pada sel. Di dalamnya terjadi proses perubahan dari enzim yang tidak aktif menjadi enzim aktif, Selain itu, badan golgi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat lainnya yang berasal dari retikulum endoplasma.
- Plastida
Plastida ini hanya terdapat pada sel tumbuhan, karena fungsi dari oraganela ini adalah melakukan proses fotosintesis serta sintesis asam lemak dan terpenyang diperlukan dalam pertumbuhan sel.Kloropas memiliki 3 jenis, yaitu kromoplas, kloroplas, dan leukoplas.
- Lisosom
Lisosom memiliki bentuk seperti kantong yang dilindungi oleh membran tunggal. Organela ini memiliki berbagai enzim, seperti enzim nuklease, enzim protease, dan enzim lipase. Fungsi dari organela ini adalah berperan dalam pencernaan intrasel dan proses fagositosis.
Setelah kita membahas organela -- organela yang terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan, tentunya kita bisa mencari perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Salah satu perbedaan yang sangat terlihat adalah adanya dinding sel.Â
Di sel hewan tidak terdapat dinding sel, sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel. Perbedaan yang kedua adalah jumlah dan ukuran vakuolanya. Sel hewan memiliki jumlah vakuola yang banyak, tetapi ukurannya kecil. Sedangkan sel tumbuhan memiliki jumlah vakuola yang sedikit, tetapi ukuran yang besar. Perbedaan lainnya adalah adanya lisosom dan plastida.Â
Sel tumbuhan memiliki plastida, tetapi tidak memiliki lisosom. Sedangkan sel hewan memiliki lisosom, tetapi tidak memiliki plastida. Dari perbedaan -- perbedaan tersebut, tentunya sel hewan dan sel tumbuhan memiliki karakteristik yang berbeda. Dan karakteristik yang berbeda tersebut akan menyebabkan perbedaan usia / umur. Hal itu akan kita bahas pada paragraf selanjutnya.
Hal itu terbukti dengan perbedaan umur hewan tertua dengan umur tumbuhan tertua. Para peneliti dari Welsh melihat cincin pertumbuhan di bagian luar cangkang Quahog yang bisa membantu mengestimasi usianya yang ternyata 507 tahun, membuatnya sebagai hewan yang hidup terlama di bumi.Â
Sedangkan tumbuhan tertua, yakni The Sisters Olive Trees of Noah memiliki umur kira -- kira 5000 -- 6000 tahun. Perbedaan umur hewan dan tumbuhan tertua sangatlah terlihat. Menurut fakta, umur tumbuhan bisa mencapai 10x lipatnya umur hewan. Mengapa bisa demikian? Mari kita bahas bersama -- sama.
Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel tumbuhan tentunya bisa bertahan hidup lebih lama dengan ini, karena seperti yang sudah kita bahas tadi, dinding sel berfungsi untuk melindungi sel dari ancaman -- ancaman dari luar. Oleh karena itu, sel tumbuhan lebih terlindungi dari ancaman dari luar daripada sel hewan. Dan dinding sel pun ternyata juga mempengaruhi bentuk dan gerak mereka juga.Â
Dengan adanya dinding sel, sel tumbuhan tidak dapat bergerak bebas atau kaku. Karena itu, sel hewan harus mencari tempat yang lebih aman dan nyaman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sel hewan memerlukan lebih banyak energi karena digunakan untuk beraktifitas dan berpindah tempat karena tidak memiliki dinding sel. Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel yang membuat sel mereka menjadi kaku, sehingga mereka tidak perlu untuk berpindah tempat mencari kondisi lingkungan yang memadai.
Perbedaan kedua yang sangat berpengaruh adalah jumlah dan ukuran vakuola. Seperti yang kita tahu, vakuola berfungsi untuk mengahasilkan energi melalui sintesis protein Sel hewan memiliki vakuola yang berukuran kecil, tetapi jumlahnya banyak. Tetapi jumlah belum tentu bisa mengimbangi kebutuhan energi sel tersebut. Sel hewan bergerak aktif karena tidak memiliki dinding sel, sehingga memerlukan energi yang lebih banyak dibanding sel tumbuhan.Â
Ditambah lagi sel tumbuhan yang memiliki kloroplas, yang berfungsi untuk proses fotosintesis. Tumbuhan dapat dengan mudah membuat makanannya sendiri dengan modal gas karbondioksida, air, dan cahaya matahari. Hanya dengan itu, tumbuhan bisa menghasilkan makanan dengan mudah. Padahal sel hewan memerlukan makanan dan energi lebih banyak. Itu adalah salah satu faktor yang meyebabkan sel hewan bisa bertahan hidup lebih lama daripada sel hewan.
Faktor lainnya yang mempengaruhi adalah kemampuan sel untuk menyimpan cadangan makanannya. Sel tumbuhan dapat menyimpan cadangan makanan lebih banyak daripada hewan. Hal itu terlihat pada salah satu contoh tumbuhan yang bernama Teapot Ifaly yang dapat menyimpan cadangan makanan lebih banyak daripada hewan yang dirasa bisa paling banyak menyimpan cadangan makanan, yaitu unta.
Dari semua pembahasan diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa tumbuhan bisa bertahan hidup lebih lama daripada hewan. Salah satu faktornya adalah penggunaan energi dalam beraktivitas untuk bertahan hidup. Faktor lainnya yang dapat kita tarikadalah penyimpanan cadangan makanan pada setiap selnya. Sekian penjelasan dari saya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. -AMDG-
Sumber:
Irnaningtyas, Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI, 2016, Jakarta: Erlangga
https://informazone.com/struktur-sel/
https://informazone.com/sel-tumbuhan-dan-fungsinya/
https://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html
http://www.markijar.com/2016/09/20-perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html
http://www.tahupedia.com/content/show/420/10-Pohon-Tertua-Di-Dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H