Mohon tunggu...
Christ Lisangan
Christ Lisangan Mohon Tunggu... Dosen - News and Science

Full-time lecturer and aviation enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pagelaran Sabang Merauke: Sebuah Perjalanan Budaya dalam 150 Menit

19 Agustus 2024   09:37 Diperbarui: 19 Agustus 2024   09:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Kolaborasi Spektakuler Antar Seniman

Salah satu daya tarik utama Pagelaran Sabang Merauke adalah kolaborasi spektakuler antara seniman-seniman dari berbagai disiplin ilmu. Pertunjukan ini dimeriahkan oleh sederet musisi ternama seperti Isyana Sarasvati, Yura Yunita, dan Christine Tambunan yang menyuguhkan suara merdu mereka. 

Kolaborasi antara musik modern dan tarian tradisional menciptakan nuansa yang segar dan menarik seperti saat Isyana Sarasvati membawakan lagu "Hela Rotane" atau ketika Alsant Nababan membawakan lagu "Sio Mama". Selain itu, partisipasi 225 penari muda dari berbagai daerah semakin memperkaya warna pertunjukan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pesan Persatuan dalam Keberagaman

Di balik keindahan tarian dan musik yang disajikan, Pagelaran Sabang Merauke juga membawa pesan yang mendalam tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui pertunjukan ini, kita diingatkan kembali akan kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam dan indah. Setiap tarian dan lagu yang dibawakan memiliki cerita dan makna tersendiri yang mencerminkan identitas dan karakteristik masing-masing daerah. Namun, di atas panggung, mereka semua bersatu dalam sebuah harmoni yang indah. Ini adalah bukti nyata bahwa meskipun kita berbeda, kita tetap satu dalam keberagaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun