Mohon tunggu...
Christ Lisangan
Christ Lisangan Mohon Tunggu... Dosen - News and Science

Full-time lecturer and aviation enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kisah Cinta sang Pangeran Ransomware dengan Pusat Data Nasional

29 Juni 2024   22:41 Diperbarui: 23 Juli 2024   08:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DallE 3 Image Generator

"Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamu

Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku"

(Hayo ngaku siapa yang ikutan nyanyi...) 

Begitulah kira-kira lirik lagu Afgan menggambarkan kondisi saat ini. Siapa sangka, kisah cinta yang tak biasa terjadi antara sang ransomware, program jahat nan licik, dengan Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia, tempat bersemayamnya informasi paling rahasia negara. Namun, cinta ini bukanlah kisah romansa yang manis, melainkan drama peretasan yang mengguncang dunia siber Tanah Air.

LockBit: Sang Pencuri Hati yang Mematikan

Sang ransomware, yang bernama LockBit, bukanlah pangeran tampan yang menawan hati. Ia adalah monster digital yang haus akan data, mengenkripsi file-file penting dan menyanderanya bak kekasih yang cemburu. 

Tak hanya itu, ia juga mengancam akan menyebarkan data-data tersebut ke publik jika tebusan tak dibayar. Ancaman ini membuat PDN, sang pujaan hati, terjebak dalam situasi genting.

Ransomdemo: Melihat Cinta dari Sisi Gelap

Untuk memahami bagaimana sang ransomware menaklukkan hati PDN, kita bisa mengintip proyek open-source bernama Ransomdemo di GitHub. Seperti melihat cinta dari sisi gelap, Ransomdemo menunjukkan bagaimana sebuah ransomware merayu sistem dengan kode-kode jahatnya, mengenkripsi file dan mengubah ekstensinya.

Drama Saling Tuding: Cinta Segitiga yang Rumit

Serangan ransomware ini tak hanya mengungkap kelemahan sistem keamanan PDN, tapi juga memicu drama cinta segitiga yang rumit antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). 

Kominfo menuding BSSN lalai menjaga keamanan sang kekasih, sementara BSSN berdalih hanya berperan sebagai penasihat cinta yang memberikan rekomendasi teknis. Publik pun dibuat bingung, siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kandasnya hubungan PDN dan sang ransomware?

Media massa pun tak tinggal diam. CNN Indonesia, Detik.com, Tempo.co, dan lainnya ramai memberitakan drama cinta segitiga ini. Publik semakin bertanya-tanya, mampukah pemerintah menjadi mak comblang yang handal untuk melindungi PDN dari ancaman-ancaman siber di masa depan?

Pelajaran Cinta Digital: Jangan Sampai Terjebak dalam Permainan Sang Ransomware

Kisah cinta sang ransomware dengan PDN adalah pelajaran berharga bagi kita semua. Kita harus belajar dari kesalahan ini dan segera berbenah. Peningkatan keamanan sistem, edukasi tentang ancaman siber, persiapan pemulihan bencana, dan kerjasama lintas sektor menjadi kunci untuk menjaga hubungan yang sehat antara PDN dan data-data penting negara.

Tak hanya itu, kita juga harus menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah. Jangan biarkan drama saling tuding terulang kembali. Kita berhak tahu bagaimana pemerintah menjaga hubungan PDN dengan data-data penting negara agar tetap harmonis dan aman dari gangguan pihak ketiga.

Tips Melindungi Diri dari Godaan Sang Ransomware:

  1. Kunci Hati yang Kuat: Buatlah kata sandi yang sulit ditebak, kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Jangan gunakan tanggal lahir atau nama hewan peliharaan sebagai kata sandi.
  2. Jangan Tergoda Rayuan Gombal: Hati-hati saat membuka email atau tautan dari sumber yang tidak dikenal. Bisa jadi itu rayuan gombal sang ransomware yang berisi virus atau malware.
  3. Jaga Kesehatan Sistem: Selalu perbarui sistem operasi, aplikasi, dan antivirus di perangkatmu. Pembaruan ini biasanya berisi perbaikan keamanan untuk melindungi dari ancaman terbaru.
  4. Backup Data Penting: Simpan salinan data pentingmu di tempat yang aman, seperti hard disk eksternal atau cloud storage. Jika terjadi serangan, kamu masih bisa memulihkan data-data tersebut.
  5. Waspada Penipuan Online: Jangan mudah percaya pada tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti hadiah gratis atau investasi dengan keuntungan besar. Bisa jadi itu modus penipuan sang ransomware.

Dengan mengikuti tips sederhana ini, kamu sudah ikut berkontribusi dalam menjaga keamanan siber. Ingat, setiap orang bisa menjadi pahlawan digital untuk melindungi data pribadinya dari godaan sang ransomware.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun