Bulir sesal sedikit menghantui
Tapi aku tetap bertahan pada gayut semangat
Nyaris kutinggalkan yang terpilih
Karena bertubi-tubi rangkaian asa, asa, dan asa
Duh kapan berakhir
Kadang aku bertanya
Tapi pecut cambukmu kembali menghentakku
Bangun dan jatuh lagi
Bangun dan jatuh lagiÂ
Rasanya seperti terseret seret menggapainya
Tinggal sejengkal lagiÂ