Mohon tunggu...
Christina Susi Handayani
Christina Susi Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru/SD Tarakanita 5 Jakarta

Saya adalah seorang guru yang tidak ingin hanya menjadi guru saja, namun ada kelebihan lain yang harus saya miliki. Oleh karena itu saya senang mengembangkan diri saya dengan dan dari mana saja sumbernya yang penting cocok dengan hoby dan bermanfaat bagi saya. Saya senang menulis, saat ini saya sedang mengikuti beberapa buku antologi. Saya sudah memiliki beberapa buku antologi puisi dan satu buku antologi cerpen. Semoga saya bisa terus menulis dan menulis. Menulis itu sungguh mengasyikkan. Semangatttt!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ukir Cerita dalam Pesta Besar Siaga

27 Maret 2023   16:12 Diperbarui: 27 Maret 2023   16:22 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah acara pos selesai, kami makan bersama. Makan dengan capcay, ayam filet, mie goreng, sambel, dan kerupuk serta buah pisang. Hmmm rasanya enak sekali.

Setelah makan kami ikuti satu acara lagi yaitu sebuah permainan yang mengajak siswa untuk bekerjasama dengan barungnya, dan di sini siaga dituntut untuk berani dan memiliki daya juang tinggi. Siaga harus melewati rintangan berupa tali, lalu dengan bertiarap mereka harus menyelesaikan misi sampai di ujung arena tanpa terputus dengan anggota barungnya. Semua siaga sangat tangkas dan berani. Hebat. Tidak menyangka semangat mereka sangat tinggi dan tidak takut kotor. Baju mereka basah dan kotor dengan lumpur karena memang habis hujan deras. 

Akhirnya semua dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Yanda dan Bunda pun membagikan medali bagi barung yang terbaik yaitu barung hijau putera dan barung ungu puteri.

Acara berikutnya adalah pengukuhan mereka semua menjadi siaga berani dengan pembakaran obor oleh mabigus. Obor menyala dan membuat petasan-petasan berbunyi riuh rendah. Keren. Tak lama setelah itu ada kembang api asap warna-warni yang di bawa Yanda dan Bunda mengitari arena itu. Wow keren.

Sumber: dokpri
Sumber: dokpri
Setelah selesai semuanya, anak-anak meminta memeluk Yanda dan Bunda. Kami semua berpelukan dan jadilah baju Yanda dan Bunda semakin kotor dengan lumpur hahaha 

Kami beberes dan membersihkan anak-anak dari lumpur dengan menyemprot mereka dengan air kran. 

Suasana pulang di dalam truk masih tetap seramai saat berangkat walau ada satu dua siaga tertidur karena lelah. Hati kami bergembira. Satu cerita akan terukir dalam ingatan mereka. Selamanya.
Salam Pramuka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun