Dua kali pertemuan lagi, maka kegiatan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 28 hampir usai, dan kami bersiap-siap untuk menuntaskan tugas kami yaitu menulis resume 30 pertemuan dan mulai menyusun buku solo dari resume yang sudah kami tulis. Malam ini tema yang diambil pun cocok sekali dengan rentetan apa yang harus kami ketahui dan lalui, temanya adalah "Teknik Promosi Buku"
Tentunya hal ini penting karena setelah kita menyusun buku nanti, pastinya kita kita punya wawasan bagaimana cara memasarkan buku kita.Â
Om Jay yang merupakan founder dari grup KBMN inipun memberi semangat. Beliau juga sangat concern saat memasarkan bukunya dan dengan berbagai cara. Patut kita contoh. Ini adalah salah satu buku karya Om Jay.
Beliau menceritakan bahwa narasumber kali ini merupakan tempat beliau belajar cara memasarkan buku. Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).
Cara yang paling mudah adalah menjualnya di marketplace secara online. Kita tinggal duduk manis saja dan bukupun terbang ke seluruh Indonesia. Demikian pengantar dan motivasi luar biasa dari founder KBMN.Â
Narasumber kita malam ini adalah Bapak Akbar Zainudin, MM. dan moderator kita kali ini adalah anggota dari Tim Solid KBMN Bapak Sim Cung Wei, SP. Sebelum memulai acara, kegiatan dibuka dengan doa.
Narasumber mengucapkan terimakasih karena sudah berkenan mengundang beliau untuk belajar bersama  para peserta tentang  strategi promosi buku. Beliau memperkenalkan diri sebagai penulis  buku "Man Jadda Wajada" yang merupakan buku solo yang pertama. Buku  Man Jadda Wajada sudah masuk cetakan yang ke-13 dan beredar 55.000 eksemplar. Takjub!  Â
Sebelumnya Beliau menulis beberapa buku antologi. Beliau  menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.
Beliau membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku motivasi, kalau orang mendengar nama Akbar Zainudin, langsung ingat penulis dari motivasi. Motivasi yang Beliau tulis bermacam-macam antara lain ada motivasi belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan juga motivasi agama.
Beliau juga menulis "Panduan Menulis Buku dalam 180 hari" Â Ini merupakan buku panduan menulis dari A sampai Z.Â
Beliau menyarankan para peserta memiliki buku ini, karena di dalamnya ada sekitar 150-an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.
Buku tersebut menjadi materi pembelajaran Diklat Menulis yang Beliau adakan selama pandemi ini.Â
Sebagai trainer, Beliau berkeliling di berbagai penjuru Indonesia menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. Selama pandemi, Beliau tetap mengadakan diklat secara online.
Narasumber bercerita bahwa Beliau memiliki 4 hobi antara lain, mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dari awal beliau selalu berpikir agar bisa menjalankan 4 hal tersebut secara bersamaan. Alhamdulillah, Sebagai trainer, keempat hal ini bisa Beliau lakukan sampai sekarang. Salah satu mimpi Beliau adalah bisa berkeliling ke 34 Provinsi se-Indonesia. Ternyata Beliau sekarang sudah berkeliling ke 33 Provinsi. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Beliau berharap tahun ini dapat pergi ke Papua sehingga akhirnya bisa khatam keliling Indonesia.Â
Buku terlaris kedua Beliau adalah "Ketika  Sukses Berawal dari Pesantren." Buku tersebut adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Buku ini menjadi laris manis karena digunakan untuk pelatihan motivasi kepada para santri dan santriwati seluruh Indonesia.
Kalau di pesantren, materi pelatihan saya umumnya ada:
1. Seminar motivasi. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua.Â
2. Pelatihan menulis buku. Biasanya saya buat teorinya tidak terlalu banyak, lalu saya buat praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu kita jadikan sebagai buku antologi.
Selain itu, buku terbarunya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.
Kita harus tahu:Â
APA ITU PROMOSI BUKU
Promosi adalah cara memberikan informasi tentang produk kita kepada konsumen atau masyarakat agar mereka tertarik dan membeli produk kita.Â
Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku karya kita kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.
MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING
Promosi buku sangat penting karena sebagus atau sebaik apapun buku karya kita, kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.Tak kenal, maka tak sayang.
Tujuan dari promosi buku adalah:
a. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
b. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
c. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku kita.Â
d. Meminta dan berharap konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
 TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU.
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Program promosi yang bisa dilakukan antara lain:
1. LAUNCHING BUKU
Ini adalah program yang digunakan untuk meluncurkan buku baru. Tempatnya bisa di mana saja, di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Â
Siapa yang mengadakan?Â
Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis buku.
Siapa yang membiayai?Â
Bisa penerbit, bisa juga penulis. Kita harus bisa meyakinkan penerbit bahwa buku kita bakal laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Di toko buku Gramedia, biasanya  mereka menyiapkan tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini untuk mempromosikan acara launcing buku kita.Â
Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.
Buatlah program LAUNCHING BUKU, melalui  live di FB, IG, atau Youtube. Kita ajak teman-teman kita.  Kita ajak mereka untuk berpartisipasi. Launching buku bisa dilakukan setiap bulan, maka dalam setahun kita bisa launching setahun 12 kali.
 2. BEDAH BUKU
Bedah buku merupakan acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku bisa dilakukan secara online maupun offline. Jika kegiatan bedah buku ini dilakukan secara offline maka sebaiknya kita mampu bekerjasama  dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.
Kita harus menawarkan buku kita di semua tempat dan semua situasi. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang adalah eranya digital. Bukan berapa jumlah yang hadir, tetapi kita bisa merekam lalu diupload di Medsos kita. Hal ini akan membuat orang lebih mengenal kita.
Sekali lagi, yang lebih mudah untuk berpromosi saat ini adalah secara online. Kita undang semua orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
3. SEMINAR ATAU PELATIHAN
Seminar atau workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya bertema motivasi dan menulis. Maka seharusnya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama boleh dilakukan secara gratis, karena targetnya adalah mengenalkan buku kita kepada  peserta. Lakukan ini secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
4. MEMBANGUN KOMUNITAS
Komunitas yang kita bangun harusnya disesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita buat komunitas menulis motivasi, Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa dan seterusnya.
Komunitas membuat kita lebih dekat atau lebih mengenal pembaca sehingga akan memudahkan ketika kita menawarkan mereka untuk membeli buku.
Bapak narasumber memberikan contohnya, Beliau membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas yang dibuatnya ada bukunya. Beliau share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup.
Sesekali seminar melalui Zoom.
5. MEMBANGUN JARINGAN RESELLER
 Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, selain itu kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
6. JUALAN DI MARKETPLACE
 Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Â
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
7. MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL (Medsos)Â
Manfaatkan sebaik mungkin followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita coba buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Banyakin sharing setiap hari. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
[13/3 19.59] +62 856-9703-5117: KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL (Medsos) untuk promosi buku.
Â
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.
Jadi, kita harus bisa memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Kita ciptakan kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku kita.
Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H