4. MEMBANGUN KOMUNITAS
Komunitas yang kita bangun harusnya disesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita buat komunitas menulis motivasi, Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa dan seterusnya.
Komunitas membuat kita lebih dekat atau lebih mengenal pembaca sehingga akan memudahkan ketika kita menawarkan mereka untuk membeli buku.
Bapak narasumber memberikan contohnya, Beliau membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas yang dibuatnya ada bukunya. Beliau share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup.
Sesekali seminar melalui Zoom.
5. MEMBANGUN JARINGAN RESELLER
 Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, selain itu kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
6. JUALAN DI MARKETPLACE
 Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Â
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.