Mohon tunggu...
Christina Susi Handayani
Christina Susi Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru/SD Tarakanita 5 Jakarta

Saya adalah seorang guru yang tidak ingin hanya menjadi guru saja, namun ada kelebihan lain yang harus saya miliki. Oleh karena itu saya senang mengembangkan diri saya dengan dan dari mana saja sumbernya yang penting cocok dengan hoby dan bermanfaat bagi saya. Saya senang menulis, saat ini saya sedang mengikuti beberapa buku antologi. Saya sudah memiliki beberapa buku antologi puisi dan satu buku antologi cerpen. Semoga saya bisa terus menulis dan menulis. Menulis itu sungguh mengasyikkan. Semangatttt!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seluk Beluk Proses Naskah Menjadi Buku di Penerbit Mayor

9 Maret 2023   23:36 Diperbarui: 9 Maret 2023   23:51 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Menarik banget kan? Nah perlu diketahui sebagai penyemangat kita semua, ada loh penulis dari penerbit Andi secara rutin tiap 6 bulan  sekali menerima royalty sampai ratusan juta rupiah secara rutin. Wah wah wah ternyata menulis adalah hobi yang menguntungkan jika kita asah terus ya.

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI setiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Lalu naskah seperti apa yang biasa diterbitkan?

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Mungkin muncul pertanyaan di benak Anda 'lalu apa yang dimaksud dengan tema populer bagaimana cara menilainya?' tentu saja harus di jawab dengan data. Salah satu data yang dipakai adalah trend dari google trend. contohnya sebagai berikut:

whatsapp-image-2023-03-08-at-19-52-12-640a0289f22cdd2bd961d8c2.jpeg
whatsapp-image-2023-03-08-at-19-52-12-640a0289f22cdd2bd961d8c2.jpeg

Sumber: dokpri KBMN

Nah sebelum menulis artikel bisa lho cek dulu dengan cara di atas. 

Kita lihat contoh misalnya tema tentang BATU AKIK ternyata  setelah di cek sudah tidak menjadi trend lagi, maka jika ada naskah buku masuk yang bertema BATU AKIK saat ini pasti akan ditolak.

Hampir semua tema yang ada matakuliahnya atau ada mata pelajarannya pasti laku dipasaran. lihat contoh berikut ini:

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Tadi kita sudah membahas masalah tema yang menarik, sekarang kita akan mengetahui bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis? Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit menggunakan Google Scholer/Cendekia sebagai berikut:

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Coba lihat contoh pengecekan nama penulis Fandy Tjiptono berikut:

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Hasilnya luar biasa ya. Ternyata reputasi penulis sangat berpengaruh. Oleh karena itu ketika Prof.Eko Indrajit ada program nulis bareng dengan guru, semua Penerbit Andi terima. Mengapa? Karena tercantum nama Prof. Ekoji sebagai salah satu penulisnya.
Pertanyaan lain yang sering muncul adalah: Bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:

Sumber: dokpri KBMN
Sumber: dokpri KBMN

Penerbit akan berpikir ulang jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.

Sebagai seorang penulis, kita harus tahu kita termasuk penulis yang idealis atau industrialis? Bagaimana ciri-cirinya? 

Berikut ciri-ciri penulis yang idealis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun