Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang dengan sifat berpikir kritisnya mampu memberikan perubahan pada Masyarakat dan lingkungan sekitar. Maka dari itu tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK - Ormawa) Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang memberikan wadah pelatihan bagai kelompok tani Desa Kalices untuk meningkatkan dan mengoptimalkan hasil pertaniannya.Â
Pada tanggal 7 Agustus 2024 Tim PPK-Ormawa HMPPE FEB UNNES memberikan Seminar Indikasi Geografis dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Tea kepada masyarakat Desa Kalices, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal dengan fokus utama yaitu kelompok tani.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai indikasi geografis atau kondisi geografis yang berpengaruh terhadap kekayaan alam yang dihasilkan di Desa Kalices serta memberikan pelatihan pembuatan pupuk yang baik sehingga dapat menutrisi tumbuhan dan diperoleh hasil panen yang berkualitas. Selain mengoptimalisasikan hasil panen, pembuatan pupuk kompos sendiri dapat menekan biaya operasional perawatan pada tanaman untuk memperoleh hasil panen yang optimal.
Indikasi Geografis (IG) merupakan suatu tanda atau label yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu produk berasal dari daerah geografis tertentu dan memiliki kualitas, reputasi, atau karakteristik tertentu yang disebabkan oleh lingkungan geografis tersebut. Ini mencakup nama-nama daerah, kota, atau negara yang digunakan untuk menandai produk, serta produk yang berasal dari daerah tersebut dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.Â
Dalam era di mana pasar semakin terbuka dan persaingan semakin ketat, melindungi kekayaan intelektual yang berkaitan dengan produk-produk lokal menjadi sangat penting. Produk yang memiliki kualitas dan karakteristik khas yang terkait dengan asal geografisnya memiliki nilai tambah yang unik dan sering kali menjadi daya tarik konsumen.Â
Tanpa perlindungan yang memadai, produk-produk ini rentan terhadap pemalsuan dan penggunaan yang tidak sah, yang dapat merugikan produsen lokal dan mengurangi kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, adanya sistem indikasi geografis sangat penting untuk memastikan bahwa keunikan dan kualitas produk yang terkait dengan daerah tertentu dapat dipertahankan dan diakui secara hukum.Â
Sebelum tim PPK Ormawa HMPPE FEB UNNES melakukan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Tea, langkah pertama yang diambil adalah melakukan survei dan berdiskusi dengan kelompok tani Desa Kalices. Diskusi ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kendala yang dialami dalam proses penanaman hingga panen.Â
Berdasarkan hasil diskusi, Bapak Misman selaku ketua kelompok tani menuturkan "Kendala yang dialami oleh sebagian besar masyarakat itu ada di pupuk, karena harganya yang mahal". Berdasarkan penuturan dari Bapak Misman bahwa kendala yang dialami oleh Masyarakat yaitu tingginya harga pupuk di pasaran, hal ini yang mendorong tim PPK Ormawa HMPPE FEB UNNES untuk memberikan wadah edukasi bagi masyarakat mengenai pembuatan Pupuk Kompos Tea. Pupuk yang diproduksi sendiri dapat menekan biaya operasional sehingga keuntungan yang diperoleh semakin tinggi.Â
Seminar Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Tea dilaksanakan di Balai Desa Kalices Kecamatan Patean Kabupaten Kendal dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Kendal. Bapak Marius selaku narasumber menjelaskan bahwa Pupuk Kompos Tea merupakan pupuk ramah lingkungan yang mengandung mikroorganisme bermanfaat yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah memiliki unsur hara yang cukup untuk memberikan nutrisi pada tanaman.Â
Nutrisi yang ada pada tanah dapat diserap secara bertahap dan berkelanjutan oleh tanaman sehingga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan hama. Bapak Marius juga menjelaskan alat dan bahan, serta proses pembuatan Pupuk Kompos Tea yaitu: