Desa Kalices, Sabtu (27/7) -- Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani hutan dan memperkuat budidaya varietas tanaman unggulan, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang (PPK Ormawa HMPPE FEB UNNES) yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal menyelenggarakan Pelatihan Teknik Budidaya Varietas Tanaman Unggulan Desa Kalices yang berlangsung  di Balai Desa Kalices dan Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari warga setempat, baik yang tergabung dalam kelompok tani, ibu-ibu PKK maupun masyarakat umum. Narasumber dalam pelatihan ini PPKO HMPPE UNNES bekerja sama secara langsung dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal Dalam pelatihan ini terdapat tiga narasumber yang telah  disesuaikan dengan varietas unggulan di desa Kalices.Â
Pada pemaparan pertama yaitu materi tentang Selektif Untuk Menghasilkan Mutu Kopi Yang Baik Bu Erna menjelaskan bahwa mutu dan cita rasa seduhan dari kopi sangat dipengaruhi oleh jenis kopi, kualitas panen, lokasi penanaman, sistem budidaya, metode pengolahan dan sortasi. Beliau bertanya kepada petani "apakah para petani menjual mentahan saja atau produk sudah jadi?", namun kebanyakan dari petani menjawab hanya menjual produk mentahnya saja, hal tersebut bisa digali bersama lebih dalam kedepannya, mengenai produk apa yang cocok dan dapat menciptakan kopi khas desa Kalices" jelasnya.Â
Untuk memperoleh mutu kopi yang baik perlu memperhatikan waktu pemetikan paling tepat dengan melihat fisik buah yang merah segar tidak boleh berwarna muda (buah kuning/sebagian besar masih hijau kekuningan) karena acidity, body biji masih lemah dan resiko cacat rasa (grassy, bitterness, astringency) sangat tinggi. Namun tidak hanya itu, dalam pemaparan ibu erna juga menjelaskan tantangan pada pemetikan selektif yaitu harus mengejar kematangan buah kopi, buah kopi tidak dibiarkan terlalu masak dan jatuh dari pohon untuk mengurangi resiko cacat rasa (earthy, moldy dan stink) dan memerlukan lebih banyak tenaga kerja.
Dilanjutkan dengan pemaparan materi ke 2 yaitu Organisme Pengganggu Tumbuhan Jagung oleh Bapak Risky Anis Nugroho, dalam pemaparannya beliau menjelaskan beberapa jenis organisme hama dan penyakit pada jagung, mengenali gejala, pengendalian dan strategi terpadu yang dapat dilakukan. Salah satu kelompok tani yakni Bapak Suyitno menyampaikan bahwa "Jagungnya ada yang tumbuh dengan bagus ada yang tidak bisa tumbuh dengan bagus (jagung jenis kapal, pemupukan sudah 2 kali, pengairan banyak dan panas yang cukup), bagaimana solusinya ?", Bapak Risky menanggapi, bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh faktor fisiologis sehingga perlu adanya penambahan nutrisi, dan jangan diberikan bahan kimia, solusinya bisa memakai mikrobakteri.
Bergilir ke materi ke 3 yang disampaikan oleh Bapak Marius Eko Kurniawan, S.P terkait materi Teknik Semai Benih Padi Sistem Kering yang tujuannya untuk menyiapkan benih padi yang baik dan optimal, tidak hanya itu kelebihan sampai langkah-langkah pada teknik semai benih padi menggunakan sistem kering juga disampaikan dengan baik. Selama berjalanya acara, kegiatan terselenggara dengan baik dan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang teknik budidaya tanaman khususnya pada varietas unggulan di desa Kalices kecamatan Patean kabupaten Kendal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H