Mohon tunggu...
Christine Lie
Christine Lie Mohon Tunggu... -

I was born in Jakarta and currently studying in President University, majoring Public Relations. Pink and K-pop addicted.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Oud Batavia, Si Artistik nan Historical

16 September 2014   17:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Good morning, Kompasianer! Selamat hari Selasa dan pastinya selamat menjalankan aktivitas harian kalian. Singkat aja, artikel ini akan membahas satu hari perjalanan saya dari Cikarang ke Kota Tua. Yup! Pastinya Kompasianer pernah dengar ya tentang Kota Tua.

So, firstly, buat Kompasianer yang masih bertanya-tanya Kota Tua itu apa, dimana, dan kenapa bisa terkenal, let me explain it briefly.

Jadi, Kota Tua merupakan sebuah kawasan di Jakarta yang sering disebut juga Batavia Lama atau Oud Batavia. Dengan luas kawasan sebesar 1,3 kilometer persegi, kawasan ini ramai dikunjungi turis lokal dan internasional yang tertarik dengan wisata sejarah. Biasanya, Kota Tua juga menjadi objek artistik bagi para fotografer, baik profesional maupun amateur. Museum Sejarah Jakarta yang berada tepat di jantung Kota Tua merupakan salah satu museum yang terkenal dan merupakan gedung bersejarah peninggalan VOC.

[caption id="attachment_359531" align="aligncenter" width="700" caption="This is my friend who also joined my trip to Kota Tua. As you may see, the background view is Museum Sejarah Jakarta"][/caption]

Tidak hanya berbagai museum yang menyimpan kisah sejarah dan barang-barang peninggalan sejak jaman Belanda, di Kota Tua terdapat berbagai macam restoran yang menyajikan makanan dari berbagai daerah. Tidak hanya itu, jangan lupakan tentang bangunan bawah tanah yang dulunya digunakan sebagai penjara bawah tanah. Ada juga sebuah sumur raksasa di bagian belakang Museum Sejarah Jakarta.

Tempat wisata pastinya tidak akan lengkap tanpa kehadiran para pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam buah tangan. Kaos, kacamata, topi, sampai pedagang rujak tumbuk bisa kalian temukan disini. Bagi para fotografer pastinya akan sangat betah berada di kawasan Oud Batavia ini karena banyaknya sudut artistik yang bisa menjadi objek si kamera.

Okay, sekilas itulah tentang Kota Tua. Nah, sekarang saya akan menceritakan sekaligus memberi informasi bagi kalian yang berada di luar kota yang ingin berkunjung dan berwisata ke Kota Tua. Ada beberapa alternatif transportasi dari Cikarang ke Jakarta. Sebelumnya, saya dan kawan-kawan ingin mencoba menggunakan kereta KRL dari stasiun Lemahabang sampai stasiun Bekasi lalu dilanjutkan dengan kereta Komuter Line sampai stasiun Jakarta Kota. Berhubung kami tertinggal kereta, kami memutuskan menggunakan bus patas AC 121 tujuan Blok M. Perjalanan ditempuh kurang lebih 45 menit hingga kami turun di halte Semanggi atau Komdak. Kompasianer yang datang dari Bandung menggunakan bus, juga bisa turun di halte Komdak. Jangan bergerak kemana-mana karena perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kopaja 460 tujuan Sudirman. Biaya kopaja ini hanya tiga ribu rupiah dan kalian hanya perlu memberitahu kenek atau supir kopaja bahwa tujuan kalian adalah stasiun Sudirman. Jika sang supir atau kenek kopaja telah menurunkan kalian dan tidak terlihat tanda-tanda stasiun, jangan khawatir. Lihat disekitar kalian bahwa ada tangga ke bawah yang menuju stasiun.

Setelah menelusuri tangga, kami sampai di sebuah jalan dengan terowongan, menyebrang dan berjalanlah ke arah kiri. Kurang lebih 30 meter, kami sampai di stasiun Sudirman. Kami menunggu di rel sebrang tujuan Manggarai. Turun di stasiun Manggarai, kalian harus pindah kereta yang menuju Jakarta Kota. Kami sampai di stasiun Jakarta Kota yang sangat ramai. Ketika sudah keluar dari area rel kereta, kami berjalan menuju sebelah kanan kami, dimana pintu keluar berada disana. Berjalan ke arah kiri, dan menyebrang, kami mulai memasuki kawasan wisata Kota Tua. Kami berjalan di pelataran gedung Bank Mandiri dan kalian harus berbelok ke arah kanan. Berjalan terus hingga akhirnya kami sampai di kawasan pejalan kaki Kota Tua yang diramaikan pedagang kaki lima di kiri kanan jalan.

Kami memutuskan untuk berfoto di beberapa tempat, seperti di depan Museum Sejarah Jakarta, di sisi kiri dan kanan gedung tersebut juga. Siang mulai datang dan karena kami belum sempat sarapan, kami memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu di sebuah restoran bernama Bangi Kopitiam. Bangi Kopitiam memiliki suasana klasik yang elegan. Perpaduan desain modern juga terdapat di restoran ini. Satu lagi tempat dimana kalian bisa berfoto ria karena dekorasi restoran ini sangat menarik dan artistik.

[caption id="attachment_359541" align="aligncenter" width="700" caption="This is me in of the unique side of Bangi Kopitiam, Kota Tua"]

14108374031113322475
14108374031113322475
[/caption]

Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan dengan berkeliling sesaat, lalu memutuskan untuk melihat isi dalam Museum Sejarah Jakarta. Biaya masuknya terbilang murah, hanya dua ribu sampai lima ribu rupiah, dilihat dari usia. Kalian, para pengunjung, diharuskan melepaskan sepatu atau sendal yang digunakan dengan sendal yang telah disediakan petugas. Sebuah kantong kain tipis juga disediakan untuk kalian menaruh sepatu pribadi. Berkelilinglah dengan puas dan pastinya berfoto lah sebanyak-banyaknya karena banyak sudut menarik yang bisa dijadikan objek foto. Saat selesai berkeliling dan keluar, kami mengenakan kembali sepatu kami dan mengembalikan sendal pinjaman beserta tasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun