Hampir saja terlena dengan pelukan Elang tapi suara berisik dari ruang sebelah membuat Elang melepaskan tangannya.
"Ikut aku." Elang menarik tanganku dan menuruni tangga dengan cepat.
"Pelan napa, Lang? Dari tadi naik turun tangga cepat-cepat. Ngos-ngosan nih," tawarku yang nggak digubris, Elang malah mempercepat langkahnya.
"Pakai." Elang menyodorkan helm.
'Tumben bawa helm dobel?" Aku meneliti helm imut yang berwarna baby pink.
"Tadi abis nganterin Winnie."
"Ooooo," kataku masih dengan nada curiga.
"Cepat naik!" bentak Elang.
Ups, lupa kalau Elang dalam mode sedih dan sensi. Segera saja membonceng Elang agar tidak dibentak lagi.
"Pegangan."
"Pegangan? Kamu nggak mau ngebuuuuuutttt ... kan?" Elang sudah tancap gas, tidak menunggu kata-kataku selesai. Aku mencengkeram tas Elang dengan ngeri.