Part 1 Maling Itu Bernama Jun
Part 2 Suatu Pagi yang Menggelitik di Warung Pop Mie
Bhara mendekatkan diri pada Rin, memasang telinga baik-baik untuk mendengarkan bisikan merdu dari yang tercinta. "Bhar, apa suaraku terlalu merdu hingga anak-anak langsung tidur ketika kudongengin?"
Bhara terdiam sejenak, ini pembahasan yang di luar dugaan. Dia kira Rin bakal menyatakan rasa suka dan kagum pada seorang Bhara. Cowok itu gantian berbisik pada Rin. "Iya, merdua banget tapi lebih merdu lagi kalau nggak ngomong."
"Sialan!" Rin melancarkan cubitan bertubi-tubi.
Bhara tidak mengaduh malah tersenyum lebar. Dia menangkap tangan Rin yang bergerak dengan kecepatan seribu bayangan. "Aku rela dicubit berkali-kali asalkan kamu yang nyubit."
Seratus bunga sakura mekar di pipi Rin membuat semburat pink bermunculan. Rin tersenyum malu-malu. Jarak mereka tidak sampai sejengkal, kalau didrama Korea ini tandanya si cowok mau cium ceweknya. Maka dari itu Bhara sedikit demi sedikit makin mempersempit jarak.
"Bhara! Woi!" teriak Jun dari kejauhan sambil mengacungkan golok besar yang berkilat terkena cahaya matahari.
"Awas ada Jun galak! Pakde bilang juga apa?" Iwan Gendut sibuk mengamankan pop mie dan juga cangkir-cangkir kopi. Termasuk cangkir yang dipegang Owly. Akhirnya terjadi tarik menarik antara Iwan Gendut dan Owly yang masih ingin menyeruput kopi panas.
"Bhara!" teriak Jun untuk kedua kalinya.
Bhara dan Rin berpandangan sejenak, sedetik kemudian saling menjauh dengan salah tingkah.