Mohon tunggu...
Christina Wildelia Easter
Christina Wildelia Easter Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Universitas Tanjung Pura

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Kritikan Keynes terhadap Teori Klasik: Memahami Tantangan Fundamental dalam Ekonomi"

3 November 2023   19:06 Diperbarui: 3 November 2023   19:11 2532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pemikiran ekonomi, perdebatan tentang pendekatan yang paling sesuai untuk mengelola ekonomi telah berlangsung selama bertahun-tahun. Salah satu konflik utama dalam ekonomi adalah perbandingan antara teori klasik dan pendekatan ekonomi Keynesian yang diusulkan oleh John Maynard Keynes. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kritikan yang diajukan oleh Keynes terhadap teori klasik dan bagaimana pandangannya telah mengguncang dasar-dasar pemikiran ekonomi konvensional.

Latar Belakang Perdebatan

Pada awal abad ke-20, pandangan ekonomi klasik, yang berakar dalam pemikiran ekonomis Adam Smith dan David Ricardo, mendominasi pemikiran ekonomi. Teori ini mendukung gagasan bahwa pasar bebas, tangan yang tidak teratur, dan sendi permintaan dan penawaran akan mengarah pada kesetimbangan ekonomi. Pemikiran ini menekankan kepercayaan pada kendali pasar, dengan sedikit campur tangan pemerintah.

Namun, selama Depresi Besar di tahun 1930-an, teori klasik tampaknya gagal menjelaskan dan mengatasi krisis ekonomi yang serius ini. Inilah saat ketika John Maynard Keynes muncul dengan kritikan yang tajam terhadap teori klasik dan mengusulkan pandangannya sendiri tentang ekonomi.

Tantangan Utama Keynes terhadap Teori Klasik

Penolakan Hukum Say: Salah satu kritikan paling mendasar yang diajukan Keynes terhadap teori klasik adalah penolakan terhadap "Hukum Say." Hukum ini menyatakan bahwa penawaran menciptakan permintaan, yang berarti bahwa pasar akan selalu mencapai kesetimbangan secara otomatis. Keynes berpendapat bahwa ketika permintaan agregat di masyarakat menurun (seperti selama resesi), pasar tidak selalu akan kembali ke kesetimbangan dengan sendirinya. Ini berarti bahwa tindakan pemerintah mungkin diperlukan untuk menghidupkan kembali ekonomi.

Peran Pasar Tenaga Kerja: Keynes juga mengkritik pandangan teori klasik tentang pasar tenaga kerja. Teori klasik berpendapat bahwa tingkat pengangguran akan selalu kembali ke tingkat alamiahnya dengan sendirinya. Namun, Keynes menunjukkan bahwa tingkat pengangguran dapat tetap tinggi untuk waktu yang lama, dan ini bisa merugikan perekonomian.

Peran Pemerintah: Salah satu kritikan utama Keynes terhadap teori klasik adalah bahwa teori ini terlalu mengandalkan pasar bebas dan tidak memberikan peran yang cukup besar kepada pemerintah dalam mengatur ekonomi. Keynes menganjurkan campur tangan pemerintah yang aktif dalam mengatur permintaan agregat melalui kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Dampak Pemikiran Keynes

Pandangan Keynes memengaruhi berbagai kebijakan ekonomi di seluruh dunia dan menjadi dasar dari apa yang kita sebut sekarang sebagai ekonomi Keynesian. Ini melibatkan campur tangan pemerintah untuk merangsang ekonomi selama masa resesi, dengan tujuan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Meskipun teori klasik tetap relevan dalam banyak aspek ekonomi, pandangan Keynes telah memperkaya diskusi tentang peran pemerintah dalam mengelola ekonomi dan menjawab tantangan-tantangan yang tidak dapat diatasi oleh pasar bebas semata. Debat antara teori klasik dan Keynesian tetap berlangsung dan terus membentuk pemahaman kita tentang ekonomi dan peran pemerintah di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun