Artikel ini adalah sebagai sharing pengalaman saja karena saya bukanlah dokter dan ini saya tujukan bagi mereka membutuhkan informasi terkait, khususnya yang mungkin akan melakukan operasi gigi atau odontectomy.
Total dari jumlah gigi orang dewasa adalah 32, namun 4 dari antaranya, yang adalah gigi geraham, baru akan tumbuh menginjak usia dewasa, biasanya mulai akhir belasan hingga awal tiga puluhan. Oleh sebab itu, gigi geraham ini biasanya disebut geraham bungsu karena tumbuh belakangan. Namun hal ini terkadang bisa menimbulkan masalah ketika tumbuhnya tidak normal, bisa jadi karena rahang yang kecil sehingga tidak cukup space atau ruang bagi gigi tersebut untuk tumbuh.Â
Gigi yang tumbuh tidak normal tersebut beragam kasusnya, ada yang harus diambil ada juga yang mungkin tidak perlu, bergantung dari posisi dan kondisinya. Kalaupun ternyata harus diambil, ada yang bisa dicabut seperti cabut gigi biasa, ada juga yang tidak bisa sehingga harus dilakukan melalui operasi kecil yang biasanya disebut odontectomy.
Gigi geraham bungsu saya pertama kali tumbuh ketika saya kelas 2 SMA atau saat berumur 16 tahun. Cenderung lebih cepat, saya juga tidak tahu kenapa. Di saat saya merasa ngilu karena gigi mau tumbuh, sebagian teman-teman malah bingung dan tertawa, emang ada gigi yang tumbuh lagi ya? Faktanya belum banyak orang yang menyadari hal ini. Saat ini disaat usia saya 24 tahun, keempat giginya sudah tumbuh. Sayangnya salah satu gigi tersebut tumbuh tidak normal alias miring.
Hal ini sudah terlihat semasa kuliah, karena mahkota gigi tidak kunjung muncul sempurna. Ketika baru mulai tumbuh memang tidak terlalu kelihatan. Waktu itu juga dokter gigi pernah berkata bahwa sepertinya gigi itu akan bermasalah alias tumbuh tidak normal.Â
Tapi katanya dilihat saja dulu perkembangannya. Seiring berjalannya waktu, saya sadari kenapa tumbuhnya perlahan sekali. Juga terlihat gigi-gigi di depannya jadi terdorong. Lama-lama baru kelihatan dari mahkota gigi yang muncul bahwa geraham tersebut tumbuhnya miring.
Menyadari fakta ini, saya malah jadi takut sendiri karena kakak saya bilang, biasanya harus dioperasi. Saya punya firasat bahwa gigi itu memang tidak bisa dicabut normal. Beberapa waktu lalu, saya putuskan untuk diberanikan saja apapun hasilnya. Berharapnya sih bisa dicabut tanpa perlu operasi. Saya pun periksa ke dokter gigi, menanyakan bagaimana nasib gigi saya ini karena tumbuhnya tidak normal.
Saat itu giginya memang tidak sedang sakit. Setelah diperiksa sebentar, dokternya langsung meminta saya mengambil foto rontgen untuk gigi. Dari situ, terlihat jelas bahwa tumbuhnya miring sekali. Gigi saya mengalami impaksi, pun ada sedikit bengkak di akar gigi. Sebelum operasi, dokter memberikan obat agar bengkak tersebut berkurang.
Akhirnya, dijadwalkanlah operasi gigi atau odontectomy 4 hari setelahnya. Gigi tersebut mau tidak mau harus diambil, posisinya miring sekali nyaris horizontal. Salah satu akarnya menyentuh syaraf dan kalau pun sekarang tidak diambil atau tidak terasa sakit, suatu saat nanti bisa saja menimbulkan masalah. Untuk mencabutnya tidak bisa dicabut normal seperti biasa karena posisinya yang nyaris horizontal. Jadi harus dilakukan melalui operasi kecil oleh dokter bedah mulut.
Odontectomy sebenarnya tidak terlalu menakutkan karena tidak dilakukan di meja operasi melainkan di ruang praktik dokter gigi, hanya saja yang melakukan adalah dokter spesialis bedah mulut, biusnya juga bius lokal seperti cabut gigi biasa. Selain itu, berbeda dengan operasi lainnya, sebelum odontectomy saya diharuskan makan banyak.
Kenapa? Karena efek obat bius biasanya menurunkan tekanan darah. Bagi yang akan melakukan odontectomy ini, saya sengaja menggarisbawahi makan yang banyak. Tidak boleh sampai kelaparan, karena jangankan makan, buka mulut saja nanti akan terasa sakit sekali setelah tindakan dilakukan. Juga harus sikat gigi sebelum tindakan supaya giginya bersih.