Ia kembali terlahir di Desa Panawijen yang indah dan asri
Tetap berparas cantik dengan budi pekerti yang sangat baik
Menunjukkan bahwa ia telah mendapatkan pendidikan yang juga baik
Hingga menjadi sosok putri yang teguh berbakti dan bersahaja
Dengan hati selembut sutra
Dan bercahaya bagai manikamHari itu ia berjalan di tepi hutan tak jauh dari kediamannya
Kecantikannya memang sungguh memikat
Keanggunannya saat berjalan tak diragukan
Dengan bunga melati yang menghiasi konde rambutnya
Wanginya begitu semerbak mengikutinya saat berjalan
Menyempurnakan keindahan yang tercipta di mana pun ia berada
Kecantikannya memang sungguh memikat
Keanggunannya saat berjalan tak diragukan
Dengan bunga melati yang menghiasi konde rambutnya
Wanginya begitu semerbak mengikutinya saat berjalan
Menyempurnakan keindahan yang tercipta di mana pun ia berada
Sebagai putri seorang brahmana tindakannya selalu pantas
Mampu menebar bahagia dengan senyumannya yang menawan
Hingga dapat melilitkan benang-benang rasa syukur bagi yang melihatnya
Hatinya yang selembut sutra pun terpancar jelas dari cahaya di matanya
Para wanita di sekitarnya begitu terpesona dengan setiap tindakannya
Tentu banyak pria yang ingin mempersuntingnyaHari itu tak biasanya ia berjalan sendiri di tepi hutan
Dan kisah lama dalam catatan kehidupannya pun kembali terulang
Penculikan itu terjadi lagi padanya oleh seorang akuwu dan rombongannya
Meski tak persis sama seperti di kehidupan sebelumnya
Penculikan itu terjadi begitu tiba-tiba
Dan membuat takut seluruh penghuni hutan
Adakah kuasa bagi manusia untuk memperbaharui kisah yang diperankan?
Agar jalan cerita kembali sesuai dengan tujuan awal penciptaan?
Mewujudkan surga di bumi yang katanya untuk manusia?
Membuat yang hitam menjadi putih dan yang putih menuju kepada keikhlasan
Di dalam terang cahaya ilahi yang ada pada setiap diri manusia
Yang cahayanya seringkali tertutup oleh pikiran yang tak selaras dengan hatinya
Jika di kehidupan sebelumnya sang ayah murka dengan merapal kutukan
Kepada penculik serta saksi yang tak berani berkata dan berlaku benar
Kali ini kutukan itu tak lagi terucap
Karena di kehidupan kali ini sang putri telah mampu meyakinkan padanya
Di mana pun ia berada ia akan bercahaya
Dan akan selalu membawa kebahagiaan
Dan kisah lama dalam catatan kehidupannya pun kembali terulang
Penculikan itu terjadi lagi padanya oleh seorang akuwu dan rombongannya
Meski tak persis sama seperti di kehidupan sebelumnya
Penculikan itu terjadi begitu tiba-tiba
Dan membuat takut seluruh penghuni hutan
Agar jalan cerita kembali sesuai dengan tujuan awal penciptaan?
Mewujudkan surga di bumi yang katanya untuk manusia?
Membuat yang hitam menjadi putih dan yang putih menuju kepada keikhlasan
Di dalam terang cahaya ilahi yang ada pada setiap diri manusia
Yang cahayanya seringkali tertutup oleh pikiran yang tak selaras dengan hatinya
Kepada penculik serta saksi yang tak berani berkata dan berlaku benar
Kali ini kutukan itu tak lagi terucap
Karena di kehidupan kali ini sang putri telah mampu meyakinkan padanya
Di mana pun ia berada ia akan bercahaya
Dan akan selalu membawa kebahagiaan
Tragedi penculikan hari itu membuat hutan menjadi hening untuk sesaat
Kicau burung sama sekali tak terdengar
Dan suasana menjadi begitu mencekam
Namun entah apa yang dilakukan oleh Sang Putri Panawijen
Hingga penculiknya kemudian berbalik arah dan menuju ke kediamannya
Meminta dengan cara yang benar kepada sang ayahIa kembali terlahir di Desa Panawijen yang indah
Dengan aura ratu yang masih melekat padanya
Bersinar dan bercahaya bagai manikam
Tak ada ketakutan sedikit pun saat menghadapi penculiknya
Hingga mampu menunjukkan jalan yang benar
Dengan menyingkap tirai yang menutupi cahaya pada diri sang penculiknya
Sang ayah hanya dapat menitikkan air mata keharuan
Ketika rombongan berkuda itu kembali membawa pergi putri kebanggaannya
Berlalu bersama kabut tipis yang menyertainya
Sampai suara kicau burung di hutan kembali terdengar
Mengabarkan surga telah tercipta
Dari senyum Sang Putri Panawijen
Bandungan, 12 Juli 2023
Dengan aura ratu yang masih melekat padanya
Bersinar dan bercahaya bagai manikam
Tak ada ketakutan sedikit pun saat menghadapi penculiknya
Hingga mampu menunjukkan jalan yang benar
Dengan menyingkap tirai yang menutupi cahaya pada diri sang penculiknya
Ketika rombongan berkuda itu kembali membawa pergi putri kebanggaannya
Berlalu bersama kabut tipis yang menyertainya
Sampai suara kicau burung di hutan kembali terdengar
Mengabarkan surga telah tercipta
Dari senyum Sang Putri Panawijen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H